Limawaktu.id - Para pedagang Pasar Panorama Lembang, Bandung Barat diminta segera pindah dari Kios Darurat untuk menempati kios baru dalam gedung.
Perpindahan dan pembongkaran kios darurat ditargetkan selesai pada akhir pekan ini, sehingga pengembang dapat melanjutkan pembangunan terutama untuk area parkir. Jika lewat dari waktu yang ditetapkan, pembongkaran akan langsung dilakukan pengelola pasar.
Direktur Utama PT Bangunbina Persada, Danke Drajat selaku pihak pengembang dan pengelola Pasar Panorama menyatakan, sesuai kesepakatan dengan pemerintah, batas maksimal pembongkaran kios darurat sampai 20 Januari 2018.
"Pedagang mulai membongkar lapak di tempat penampungan sementara dan membenahi ruang dagang yang baru di dalam gedung. Karena mereka yang membangun, Jadi mereka sendiri yang membongkarnya," ucapnya, Selasa (16/1/2018).
Setelah Pasar Panorama Lembang terbakar pada 2015 lalu, para pedagang berjualan di tempat penampungan sementara yang berada di sisi gedung pasar, jalan dan lahan terminal serta sebagian Jalan Kayuambon.
Selain dibangun tempat parkir, kata dia, di bekas tempat penampungan sementara para pedagang juga bakal dibangun taman. Menurut dia, area terbuka di kawasan pasar akan lebih banyak dibandingkan dengan lahan yang dijadikan bangunan.
"Bangunan pasar sudah hampir sepenuhnya tuntas, tinggal melengkapi yang kurang," bebernya.
Pasar Panorama dibangun tiga lantai dengan total kios mencapai 2.406 ruang dagang. Dia meyakini, seluruh pedagang eksisting telah terakomodir mendapatkan kiosnya masing-masing.
"Untuk pedagangnya sendiri jumlahnya mencapai sekitar 1.800 orang," katanya.
Danke menambahkan, pemindahan para pedagang juga bakal memfungsikan kembali terminal seperti semula,
"Semuanya pasti dibongkar. Soalnya, terminal mau dihidupkan lagi," tambahnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bandung Barat, Weti Lembanawati mengungkapkan, Pasar Panorama Lembang akan representatif digunakan tempat jual beli pada 20 Januari 2018, berbarengan dengan dimulainya penataan kawasan pasar.
"Kontrak pembangunan pasar selama 24 bulan, pengembang menargetkan pembangunan tuntas Maret 2018 atau lebih cepat empat bulan dibandingkan tengat waktu yang tertuang pada perjanjian kerja sama, yakni sampai Juli 2018," terang Weti. (kit)*