Limawaktu,- Tidak mudah mempertahankan kualitas produk ditengah industrialisasi yang serba canggih menggunakan mesin, ina cookies produsen kue kering ternama di Kota Bandung keukeuh pertahankan tradisi membuat kue dengan handmade untuk menjaga citra rasa.
"Ada yg ngusulin pabriknya pake mesin. Tapi jika pake mesin, kan mesin tidak bisa berdoa. Handmade semua, rasanya beda", kata Hj. Ina Wilyandini Komisaris PT. Bonli Cipta Sejahtera (BCS) saat jumpa pers di Outlet Gallery Cookies Jl. Bojongkoneng Atas No. 8 Kota Bandung.
Ratusan karyawan bekerja dengan mengedepankan prinsip kekeluargaan tanpa membedakan atasan dan bawahan semua sama, bahkan jika menjelang bulan suci ramadhan ketika omzet naik, karyawan bisa mencapai seribu orang, selaras dengan tagline Ina Cookies, Cookiesnya Keluarga Kita, tutur Ina.
"Produk kami segmennya untuk semua kalangan dari balita sampai kakek-nenek, tidak kurang dari 150 varian kue. Selain sudah mendapat sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga telah memiliki sertifikat ISO 22000 dengan standar internasional", kata Ina yang juga Ketua Koperasi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).
25 tahun sudah Ina Cookies hadir menemani keluarga Indonesia, kini memiliki sepuluh distributor utama, agen dan outlet yang tersebar hampir di seluruh Indonesia diantaranya Bali, Samarinda, Jambi, Pontianak, Palembang, Medan dan Jawa, bahkan sudah merambah negeri tetangga Malaysia dan Singapura, "Sekarang menunggu ekspor ke Qatar, doain saja.", katanya penuh harap.
Ina juga aktif berpartisipasi dalam berbagai program Pemprov Jabar diantaranya Wira Usaha Baru (WUB) yang melatih para calon wirausahawan, dan pernah tercatat dalam Original Rekor Indonesia (ORI) sebagai pembuat kue terbesar pada even Jabar Kahiji.