Limawaktu.id, - Dalam Rangka kunjungan daerah pemilihan (Kundapil) Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi IX, Dede Yusuf Macan Efendi menggelar penyerahan bantuan alat usaha kelompok wirausaha mandiri, berupa mesin jait ke beberapa kelompok usaha, serta dialog serap aspirasi, Sabtu (7/10/2017) lalu.
"Dalam sambutan tadi, saya telah menyampaikan bahwa melihat sebuah pembangunan negara itu bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga ada yang disebut daya beli masyarakat atau mempertahankan generasio," kata Dede Yusuf saat ditemui di Rumah Rancage, Senin (9/10).
Menurutnya, Generasio saat ini itu tinggi sekali, oleh karena itu tugas negara sekarang adalah sebanyak-banyaknya mempertahankan orang yang bekerja dan memberikan kesempatan kerja kepada yang lain, karena kalau tidak mereka akan terjun kepada angka pengangguran.


"Pengangguran kita 6 persen dari angkatan kerja 130 juta, jadi kurang lebih 7 juta angka pengangguran yang ada di Indonesia ini," ungkapnya.
Kemudian, katanya, angka kemiskinan sudah mencapai 10 persen walau pun ada turun sedikit. Tetapi angka pengangguran ini, akan cenderung menjadi miskin, apalagi sekarang kita melihat angka kelulusan SMA dan SMK setiap tahun mencapai angka tinggi dan lapangan kerjanya segitu-gitu saja.
"Nah kalau kita melihat tadi bahwa dengan pertumbuhan ekonomi kita sekarang belum naik-naik di bawah lima persen, artinya banyak infestasi yang hengkang dari Indonesia. Karena kondisi perpajakan dan segala macamnya," jelasnya.
Dede Yusuf juga menerangkan, angka pengangguran ini bisa berat sekali, oleh karena itu, pihaknya telah meminta kepada menteri untuk memperbanyak pelatihan. "Jadi target tahun 2018 melatih kerja untuk 150 ribu pemuda agar mereka memiliki kompetensi kerja," terangnya.
Selain itu, tuturnya, pihaknya juga telah meminta agar bantuan kepada masyarakat untuk kelompok kerja diperbanyak, jadi target utamanya adalah, kelompok kerja mendapat pelatihan, mendapat dukungan peralatan dan mendapat kesempatan untuk membuat kelompok kerja
"Kami juga membuka kesempatan kerja di luar negeri, tetapi khusus mereka yang terdidik, terlatih dan tersertifikasi dan memiliki kontrak kerja yang benar, karena kita tidak bisa membatasi orang untuk mendapatkan kerja keluar. Program inilah yang kita dorong, agar menjaga pengangguran itu tidak bertambah," pungkasnya. (lie)*