Limawaktu.id – Di era awal kemunculannya, masyarakat menggunakan telepon genggam atau ponsel untuk berkomunikasi via telepon atau pesan singkat. Dua fitur itu menjadi esensi utama penggunaan ponsel saat itu.
Kini, produsen HMD Global telah merilis Nokia 110 4G, sebuah feature phone atau ponsel model jadul yang hanya menghadirkan fitur-fitur dasar seperti telepon, pesan singkat, web browser, aplikasi Oxford, dan beberapa game klasik. Karenanya, Nokia 110 4G seolah mengembalikan esensi ponsel sebagai alat komunikasi.
Melansir Viva, Selasa (3/8/2021), Nokia 110 4G mengusung layar QQVA LCD 1,8 inci. Untuk mengimbangi ukuran layar yang kecil, HMD Global menanamkan fitur yang memungkinkan pengguna memperbesar tampilan menu dan pembacaan teks menjadi ucapan.
Ponsel yang hadir dalam tiga pilihan warna, yakni Charcoal, Aqua, dan Yellow ini menggunakan chipset UniSOC T107 dengan RAM 128 MB dan memori internal 48 MB. Meski memori internalnya sedikit, pengguna dapat menambahkan kartu MicroSD berkapasitas hingga 32 GB ke dalam slot yang tersedia.
Selain itu, baterai berkapasitas 1.020 mAh menjadi sumber tenaga untuk Nokia 110 4G. Pengguna dapat mengisi ulang baterai melalui port MicroUSB. Kapasitas baterai yang cukup besar tersebut menjanjikan waktu standby hingga 14 hari saat terkoneksi serta waktu berbicara 5 jam di jaringan 4G.
ponsel jadul dengan bodi berbahan polikarbonat dan desain candy bar melengkung ini juga menghadirkan beberapa fitur lainnya seperti kamera belakang beresolusi 0,8 MP dengan flash LED, pemutar MP3, FM Radio kabel dan nirkabel, dan jack audio 3,5 mm. Di India, Nokia 110 4G berharga 2.799 Rupee atau sekitar Rp 544 ribu.
Tren Penggunaan Ponsel Jadul untuk Kesehatan Mental
Hadirnya Nokia 110 4G ini seakan menegaskan tren penggunaan ponsel jadul di Eropa. Penelitian di Nottingham, Inggris pada Mei lalu menunjukkan adanya peralihan penggunaan smartphone kembali ke ponsel jadul di kalangan generasi milenial dan Z. Peralihan ini bertujuan memelihara kesehatan mental penggunanya.
“Meningkatnya generasi Z beralih dari smartphone ke ponsel jadul memang berpengaruh pada kesehatan mental pengguna. Sebab, seringnya intensitas penggunaan ponsel pintar akan mempengaruhi fungsi dan kinerja otak,” kata Daria Kuss, Associate Professor di Nottingham Trent University, Inggris, seperti dikutip dari Viva.
Daria menambahkan, sedikitnya fungsi yang ada pada ponsel jadul membuat kesehatan mental pengguna semakin baik. Terlebih, pengguna hanya dapat menggunakan fitur telepon dan SMS dengan ponsel jadul.
Berdasarkan penelitian, generasi Z banyak menghabiskan waktu di depan smartphone rata-rata sebanyak 29 jam 30 menit per minggu. 48 persen dari mereka juga mengaku sedih, cemas dan depresi saat menggunakan media sosial. Hal itu kemudian menyebabkan stres dan sulit mengendalikan emosi.
