Kamis, 22 April 2021 16:43

Pengamat Pesimis Smartphone BlackBerry Akan Jaya di Indonesia

Penulis : Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin
Smartphone terbaru BlackBerry, Key 3 yang akan dirilis pertengahan 2021.
Smartphone terbaru BlackBerry, Key 3 yang akan dirilis pertengahan 2021. [goodereader.com]

Limawaktu.id – BlackBerry dikabarkan akan merilis smartphone terbarunya, Key 3, pada pertengahan 2021 mendatang untuk pasar Amerika Utara dan Eropa. Untuk pasar Asia, pihak Onward Mobility selaku pemegang brand BlackBerry mengatakan akan merilisnya di kemudian hari. Lantas, akan seperti apa sepak terjang Key 3 di Indonesia?

Pengamat gawai Lucky Sebastian mengaku pesimistis BlackBerry akan mendapatkan tempat di pasar persaingan smartphone Indonesia. Apalagi, smartphone baru ini dikabarkan akan mengincar pasar flagship.

"Rasanya agak pesimis dengan BB (BlackBerry, red) yang baru ini, belum lagi apakah bisa bersaing selain dari sisi teknologi dan harga," ujar Lucky seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (20/4/2021).

Anggota komunitas Gadtorade itu mengatakan, sebelumnya BlackBerry juga gagal dalam menjual BlackBerry Merah Putih, produk terakhir yang dipasarkan di Indonesia.

“Belum ada brand yang tenggelam kemudian berhasil bangkit lagi dan jaya seperti sebelumnya,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini pangsa pasar smartphone di Indonesia didominasi oleh kalangan generasi milenial dan generasi Z yang dianggap tidak memiliki ketertarikan kepada brand BlackBerry.

“Ponsel ini lebih cocok dipasarkan di negara yang peduli pada pengamanan data pengguna, seperti di AS dan negara-negara Eropa,” katanya, mengingat fitur keamanan yang dimiliki BlackBerry sangat baik.

Mengenai pemasaran di Asia terutama Indonesia, Lucky sangsi dengan kemauan Onward Mobility untuk berinvestasi di Indonesia. Saat ini pemasaran produk harus melalui sistem Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang mengharuskan para produsen membuat komponen dan melakukan proses perakitan di Indonesia.

"Sebagai perusahaan yang baru, entah mereka akan kuat atau tidak untuk melakukan TKDN di Indonesia, apalagi jika device-nya baru 1 macam dan mengambil pasar flagship," pungkasnya.

Baca Lainnya