Kamis, 10 Juni 2021 15:36

Mengenal Prof. Ronald, Pakar Pembuat Detektor Sumber Mata Air Tanah

Penulis : Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin

Limawaktu.id – Alat pendeteksi sumber mata air di dalam tanah adalah alat yang baru-baru ini diciptakan oleh Prof. Dr. Ronald P. Pallangan S., MT., MM., SKom., seorang pakar pembumian listrik (grounding) yang berkiprah di bidang perlindungan terhadap petir (lightning protection).

Ditemui di kediamannya saat ini yang terletak di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi pada Kamis (10/06/2021), Prof. Ronald memperlihatkan pada tim Limawaktu.id alat pendeteksi tersebut yang diberi nama AWUG yang merupakan singkatan dari Analyzer Water Underground atau secara harfiah berarti penganalisis air di bawah tanah.

“AWUG berfungsi untuk menganalisa keberadaan air di bawah tanah. Ini menggunakan antena-antena yang mengeluarkan frekuensi yang sama dengan sumber mata air,” katanya.

Pantauan Limawaktu.id, setelah kedua antene dipanjangkan dan alat dinyalakan, AWUG mengeluarkan bunyi nyaring dan antenenya mengarah ke suatu arah. Ketika posisi AWUG diarahkan ke sembarang tempat, antenanya masih menunjuk ke arah yang sama.

“Berarti di arah sana ada sumber mata air tanah, nanti selanjutnya kita tinggal mencari yang namanya garis x dalam fisika,” jelasnya seraya mendemonstrasikan cara kerja AWUG.

Dirinya mengaku, alat ini belum diproduksi secara masif dalam skala industri karena pemasarannya tidak mudah. Namun begitu, ia mengklaim alat ini sudah diproduksi lintas pulau, antara lain di Kalimantan, Sulawesi, bahkan ke Papua.

Selain AWUG, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga telah menelurkan bermacam-macam penemuan bermanfaat, seperti MUG (Mineral Underground) alias pendeteksi minyak bumi, gas dan mineral yang terkandung dalam tanah, TIBRA alat pendeteksi tempat tidur ideal untuk anak brilian, SAE (Safety Above Earth) pendeteksi grounding kelistrikan, dan ILTER (Italian Lightning Technology Electric Rod) teknologi penangkal petir berbasis area yang ditemukannya saat berada di Italia.

“ILTER sudah diadopsi oleh militer di sana,” pungkasnya. 

Baca Lainnya