Limawaktu.id – Dari sekian banyak tombol pada keyboard komputer dan laptop yang bersusun satu sama lainnya, Caps Lock bisa dikatakan merupakan tombol yang fenomenal. Tombol yang memungkinkan pengguna untuk mengetik kata atau kalimat dengan huruf kapital ini seringkali mengundang kesalahpahaman di kalangan pengguna media sosial dan aplikasi obrolan, karena kata-kata yang diketik dengan Caps Lock biasanya terkesan emosionil.
Seringkali ditemukan di dunia maya, seseorang yang berkomentar dengan kalimat yang diketik dengan huruf kapital dianggap “ngegas” atau berbicara dengan nada yang tinggi. Komentar ini sering dibalas kembali oleh yang bersangkutan dengan kalimat seperti “sorry capslock jebol” sebagai permintaan maaf. Itu berarti, bisa saja ia sebenarnya tidak sengaja menekan tombol Caps Lock sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
Usut punya usut, tombol Caps Lock ini memiliki sejarah awal mula yang panjang dan sudah menyebalkan sebagian pengguna komputer sedari dulu. Melansir How to Geek pada Senin (17/5/2021), asal mula keberadaan tombol ini berakar dari penemuan sistem pengetikan huruf kapital dan huruf kecil pada mesin tik di era 1870-an. Sebelumnya, pengguna mesin tik hanya bisa mengetikkan huruf-huruf kapital.
“Pabrikan Remington saat itu menemukan cara praktis untuk mengetik huruf kapital dan huruf kecil, yaitu dengan menempatkan dua symbol atau huruf di setiap tangkai ketik, kepingan logam yang menghantam pita dan kertas ketika mengetik,” ujar Benj Edwards, Associate Editor How to Geek.
Ia menambahkan, untuk beralih antara kedua simbol itu, pengguna menggunakan tombol Shift yang berfungsi menggerakkan seluruh tangkai ketik setingkat lebih tinggi, sehingga dapat mengetikkan simbol dan huruf yang berbeda ketika suatu tombol ditekan.
Sayangnya, tombol Shift ini memerlukan tenaga mekanis yang cukup besar, sehingga akan sangat melelahkan jari jika terus-menerus menekan tombol untuk mengetikkan seluruh kata dengan huruf kapital.
“Untuk mengatasinya, tombol Shift Lock pun ditemukan. Itu hanya tombol cantelan yang menahan mekanisme shifting di tempatnya,” ujar Edwards.
Memasuki era komputer, keyboard tidak lagi menggunakan tangkai ketik mekanis. Sebagian komputer mempertahankan tombol Shift Lock, dan sebagiannya lagi menciptakan tombol baru bernama Caps Lock. Tombol ini hanya mengubah pengetikan huruf kecil menjadi huruf besar dan tidak memengaruhi tombol lainnya.
“Tombol Caps Lock ini kemungkinan pertama kali diperkenalkan pada 1968, yang diaplikasikan pada keyboard terminal elektronik yang ditemukan oleh Douglas A. Kerr dari Bell Labs,” kata penulis sejarah teknologi di berbagai situs web itu.
Edwards mengatakan, sepanjang perkembangannya di era komputer modern, tombol Caps Lock mengalami berbagai perubahan penempatan dalam tata letak keyboard. Di tahun 1981, produsen IBM menempatkan tombol ini di sebelah kanan tombol spasi. Barulah pada 1984, Caps Lock dipindahkan ke sebelah kiri tombol huruf A dan bertahan hingga sekarang. Dari sinilah duduk permasalahan tombol Caps Lock dimulai.
“Penempatan yang baru ini justru memicu protes dari banyak pengguna, karena mereka sering tidak sengaja menekan Caps Lock saat mengetik dan menghasilkan kalimat yang seolah bernada tinggi. Juga karena tombol ini kerap mengganggu saat mengetikkan password yang case-sensitive” katanya.
Meskipun lekat dengan citra negatif, tombol Caps Lock ini masih memiliki kegunaan yang bermanfaat, di antaranya mengetik judul laporan, nomor rangka dan mesin kendaraan bermotor, dan penamaan objek-objek di denah arsitektur.