Sabtu, 12 Juni 2021 19:20

Pengamat: Kiai Muda Harus Asah Kemampuan Berdakwah di Medsos

Penulis : Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin
Suasana kegiatan pembekalan Dirosah Ula Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor di Kantor PC NU Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (12/6/2021)
Suasana kegiatan pembekalan Dirosah Ula Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor di Kantor PC NU Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (12/6/2021) [istimewa]

Limawaktu.id – Dalam berdakwah, para kiai muda menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus bertumbuh, terutama di sektor media sosial (medsos). Hal itu tentu menjadi tantangan mereka dalam menyiarkan ajaran Islam dengan kreativitas.

Hal itu diutarakan oleh pengamat medsos Frank Satria Mulya, M.I.Kom. Menurutnya, untuk bisa mendapatkan ruang tersendiri di masyarakat yang tersentuh kecanggihan teknologi informasi, para kiai muda harus mampu menyelaraskan konten-konten dakwah dengan selera generasi muda saat ini.

"Mengasah kemampuan berdakwah harus disertai dengan penguasaan aplikasi medsos dan penguasaan kecakapan teknologi informasi. Maka peran kiai muda akan lebih bermanfaat untuk masyarakat yang tidak terbatas dengan ruang dan waktu, " ujarnya, dijumpai dalam kegiatan pembekalan Dirosah Ula Rijalul Anshor Kabupaten Bandung Barat (KBB) , Sabtu (12/6/2021).

Ia juga mengatakan, masyarakat sangat menunggu peran kiai muda menyebarluaskan ajaran-ajaran yang menyejukkan. Mayoritas masyarakat menjelajah medsos terkait dengan dakwah untuk mencari persoalan-persoalan yang diperbolehkan atau yang dilarang secara syariat Islam. Hal itu dikatakannya merupakan hasil penelitian sebuah lembaga di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.

"Netizen banyak mencari konten sederhana seperti manfaat puasa Senin-Kamis atau konten boleh tidaknya seorang perempuan Muslim yang sedang menstruasi duduk di serambi masjid," katanya.

Alumnus Ilmu Jurnalistik UIN SGD Bandung itu menambahkan, berdakwah dalam tempo satu menit merupakan cara yang bisa diambil untuk memenuhi keinginan masyarakat yang ingin serba instan. Menurutnya, konten seperti itu sangat cocok dipublikasi pada aplikasi Whatsapp dengan fitur status pribadi.

Hal senada juga dikatakan Kiai Anwar Hutomi, Ketua PC Majelis Dzikir & Sholawat Rijalul Ansor KBB. Menurutnya, para kiai muda sudah saatnya memanfaatkan medsos dan kecanggihan informasi teknologi dalam memenuhi perannya di masyarakat

"Kami para da'i dituntut untuk berdakwah lebih sistematis dan melek medsos agar fungsi mengajak pada kebaikan dan menyejukkan umat lebih terarah dengan lebih baik lagi," pungkas kiai muda asal Cipatat itu.

Baca Lainnya