Sabtu, 23 April 2022 23:54

Keagungan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan (Bagian 1)

Penulis : Iman Nurdin
Keagungan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Keagungan 10 Hari Terakhir Ramadhan [Ilustrasi ]

Limawaktu.id,- Tak terasa, Ramadhan sudah melewati dua pertiga. Layaknya seorang pelari yang sudah mendekati garis akhir, pasti akan menambah kecepatan lari, memompa semangat juangnya, dan mengerahkan sisa nafas untuk meraih garis akhir dengan hasil yang memuaskan. 

Seperti itulah yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim. Tentunya ia harus semakin bersemangat, semakin kencang di dalam melakukan ketaatan, dan tidak mau kalah dari saudaranya agar menjadi salah satu hamba yang sukses melewati tantangan bulan Ramadan.

Ini semangat yang dicontohkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat sudah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِي الله عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ.

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apabila memasuki sepuluh hari (yang terakhir di bulan Ramadan), beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan kainnya.’” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

An-Nawawi di dalam "Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim menyebutkan, “Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘mengencangkan kain’ ada yang berpendapat maknanya adalah bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan meningkatkan (kualitas dan kuantitas) ibadahnya dari yang biasa beliau lakukan. Pendapat lainnya memaknainya sebagai at-tasymiir (bersegera) dalam ibadah. Sedangkan pendapat yang lainnya lagi adalah menjauhi istri-istrinya dalam rangka menyibukkan dirinya dalam beribadah.”

Di hadis yang lain disebutkan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim no. 1175 (bersambung). 

Baca Lainnya