Selasa, 4 Mei 2021 18:54

Bangunan Monumen Kuno Ditemukan di Arab Saudi, Usianya Lebih Tua dari Piramida Mesir

Penulis : Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin
Bangunan kuno mustatil yang ditemukan di Arab Saudi diperkirakan berusia 7000 tahun, lebih tua dari Piramida Mesir.
Bangunan kuno mustatil yang ditemukan di Arab Saudi diperkirakan berusia 7000 tahun, lebih tua dari Piramida Mesir. [AAKSA and Royal Commission for Al Ula/Antiquity]

Limawaktu.id – Selama ini, Piramida di Mesir dikenal sebagai bangunan kuno yang usianya paling tua, dibangun pada sekitar 3000 Sebelum Masehi (SM). Namun hal ini akhirnya terpatahkan dengan adanya penemuan arkeologis terbaru yang ditemukan di Jazirah Arab, yang diperkirakan berusia jauh lebih tua dari makam raja-raja Mesir Kuno itu.

Melansir Kompas.com, penemuan yang dimaksud adalah bangunan monumental yang dibangun dari batu, bernama mustatil atau “persegi panjang”. Dikatakan bahwa Mustatil ini tersebar di sekitar gurun wilayah barat laut Arab Saudi, dengan usia diperkirakan 7000 tahun. Artinya, struktur bangunan itu dibangun sekitar 5000 SM, lebih tua dari Piramida Mesir dan Stonehenge di Inggris.

"Kami menganggap penemuan ini sebagai lanskap monumental," kata Melissa Kennedy, penulis studi tersebut, seperti dikutip Kompas.com dari NBC News.

Arkeolog di University of Western Australia di Perth itu menambahkan, ada lebih dari 1000 mustatil yang ditemukan dalam jangkauan lebih dari 200 ribu kilometer persegi. Diduga struktur itu merupakan bagian dari kepercayaan atau pemahaman ritual yang sama, karena semuanya mirip.

Penelitian itu mengungkap adanya beberapa bangunan kuno memiliki panjang lebih dari 1.500 kaki atau sekitar 457 meter, yang dibangun di atas batuan dasar, di atas singkapan berbatu gurun, atau di pegunungan dan di daerah dataran yang relatif rendah. Kennedy dan koleganya Thomas memperkirakan, satu mustatil yang mereka survei dibuat dari sekitar 12 ribu ton batu basal.

Menurut mereka, membangun struktur monumen itu merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan puluhan orang dan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya. Selain itu juga tidak diketahui bagaimana cara manusia peradaban kuno membangun begitu banyak mustatil.

Kennedy beranggapan, beberapa mustatil digunakan sekali saja, sedangkan mustatil yang berdekatan satu sama lain dibuat dan digunakan oleh kelompok yang berbeda. Pada 2019 lalu, ditemukan tanduk serta tulang hewan liar dan piaraan di sebuah kamar mustatil. Dari tulang-tulang itu, peneliti memperkirakan penemuan itu berkaitan dengan kultus persembahan hewan ternak yang berasal dari periode Neolitikum akhir, sekitar 5.000 SM.

Mengenai penemuan Kennedy ini, arkeolog Huw Groucutt berkomentar hal itu merupakan penemuan arkeologi terpenting dalam beberapa dekade terakhir. Wilayah barat laut Arab Saudi yang banyak ditemukan mustatil telah diabaikan dalam studi prasejarah.

"Kebanyakan penelitian hanya tentang menambahkan beberapa detail pada hal-hal yang sudah diketahui. Fenomena mustatil adalah sesuatu yang sangat baru," komentar arkeolog dari Institut Max Planck Jerman itu.

Penelitian ini didanai oleh Royal Commission for Al Ula, yang didirikan oleh pemerintah Arab Saudi untuk melestarikan warisan wilayah Al Ula di barat laut negara tersebut.

Baca Lainnya