Limawaktu.id - "Banyak yang belum diceritakan,” ucapan Soeharto saat mengomentari film 'Penghianatan G30SPKI' dalam artikel Pengkhianatan Bersejarah dan Berdarah di Majalah Tempo edisi 7 April 1984.
Kini, film garapan Arifin C. Noer yang dirilis tahun 1984 diperbolehkan diputar kembali, setelah dilarang tayang sejak September 1998, dengan alasan film ini banyak distorsi dan merupakan alat propaganda Orde Soeharto.
Di Kota Cimahi, pemutaran ulang film yang menggambarkan peristiwa kudeta tahun tahun 1965 itu akan diputar hingga 30 September 2017.
Pemutaran ulang perdana dilakukan pada Rabu (20/9/2017) pukul 19.30 WIB di Aula Kodim 0609 Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi.
Dandim 0609 Letkol Arh. Andre Wira Kurniawan sempat menceritakan sejarah singkat mengenai peristiwa penghianatan G30S PKI.
"Anak-anak kita yang baru ini tidak lagi pernah tau, bahwa ditahun 1965 pernah terjadi peristiwa keji, peristiwa yang hampir menumbangkan Bangsa Indonesia," ujarnya.
Tak ingin bangsa ini mudah dipecah belah dan mudah terprovokasi, menjadi landasan diputar ulangnya film G30S PKI.
Andre Wira berucap, jangan anak-anak, sebagai penerus bangsa tidak tahu sama sekali mengenai sejarah bangsa ini.
"Jangan sampai malah dijadikan pemutarbalikan fakta sejarah," tuturnya.
Pemutaran kembali film tentang penumpasan penghianatan G30S PKI diinisasi oleh Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. Tujuannya, agar generasi muda, tidak mudah terprovokasi dan terpecah-pecah lagi.
Selain itu, pemutaran film G30S/PKI tersebut bukan bertujuan untuk menyudutkan sejumlah pihak, tetapi untuk memberitahu peristiwa tersebut ke generasi muda sehingga peristiwa itu tidak terulang lagi.
Berdasarkan catatan filmindonesia.org.id, Film G30S PKI pernah menjadi film terlaris di Jakarta dengan 699.282 penonton.
Rencananya, Dandim 0609 akan mengundang siswa-siswa SMP, SMA dan SMK untuk nonton bersama film G30S PKI. (kit)
