Limawaktu.id,- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak semua pihak untuk memelihara Gelora Bung Karno (GBK), karena selain memiliki sejarah perjuangan, tapi juga akan menjadi api energi yang menyalakan semangat.
“GBK adalah aset negara yang memiliki tidak hanya nilai sejarah perjuangan, tapi GBK selamanya akan menjadi api, energi yang menyalakan semangat juang bangsa dalam meraih cita-citanya,” terangnya, Sabtu (6/3/2021).
Dia menyebut, Gelora Bung Karno atau lebih dikenal dengan singkatannya GBK adalah kawasan olahraga terbesar di Indonesia dan merupakan aset negara. Gelora bermakna semangat membara yang membangkitkan bangsa untuk menunjukkan kehebatannya pada dunia. Sampai kapan pun, tak kunjung padam.
Dikatakannya, Pembangunan GBK diprakarsai oleh Presiden Soekarno saat Jakarta terpilih menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 pada tahun 1962. Sebuah momentum yang sangat membanggakan Indonesia.Setelah 56 tahun, Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah Asian Games ke-18. Untuk memberikan performa terbaik, Kawasan GBK direnovasi. Seluruh renovasi Kawasan GBK menggunakan biaya APBN sebesar Rp2,03 triliun.
“ Berbagai fasilitas diperbaiki dan GBK bertransformasi menjadi stadion olahraga dengan fasilitas terbaik di Asia,” katanya.
Sejarah GBK diawali dari Asean Games III Tahun 1958 di Tokyo dimana oleh Asian Games Federation, Indonesia ditunjuk untuk menjadi penyelenggara Asian Games ke IV Tahun 1962. Maka pada saat itu Presiden R.I. Pertama Ir. Soekarno segera menjawab tantangan dengan menentukan lokasi yang tepat untuk perhelatan akbar tersebut, dengan membangun Sarana dan Prasarana Olahraga.
Melihat letak geografis dan pengembangan kota Jakarta di kemudian hari, maka pilihan jatuh ke arah selatan yaitu daerah Senayan, yang merupakan batas antara Jakarta Kota dan Satelit Kebayoran Baru. Upacara pembukaan Asian Games ke IV tahun 1962 dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh lebih dari 110.000 orang. Pada Pidatonya Presiden R.I. Pertama Ir. Soekarno (Bung Karno) mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan tonggak sejarah bagi Bangsa Indonesia khususnya dibidang olahraga yang merupakan bagian dari Nation and Character Building, maupun dalam rangka pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Setahun kemudian dilaksanakan GANEFO (Games of The New Emergencing Forces) ke 1 tahun 1963. Dengan selesainya pembangunan Gelanggang Olahraga Bung Karno pada saat itu membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu melaksanakan pembangunan sebuah komplek olahraga bertaraf international yang pada masa itu belum banyak dimiliki oleh Negara maju sekalipun. Seiring dengan perkembangan jaman maka dikomplek Gelora Bung Karno dilaksanakan berbagai pembangunan fasilitas olahraga maupun fasilitas pendukung lainnya. Dukungan kepada dunia olahraga menjadi fokus dan perhatian kami dimana Gelora Bung Karno telah menanamkan dan tidak kurang Rp. 1 Triliun dalam bentuk berbagai Prasarana dan Sarana serta fasilitas lainnya sebagai bentuk sumbangsih kepada dunia olahraga.
Saat ini Kawasan Gelora Bung Karno berdiri berbagai macam fasilitas untuk kegiatan olahraga sebanyak 36 Venues, Politik, Bisnis, Rekreasi dan Pariwisata. Fungsi lain Kawasan Gelora Bung Karno adalah memiliki 84% Kawasan Terbuka Hijau yang merupakan daerah resapan air dengan lingkungan hijau seluas 67,5% yang masih terdapat kelestarian aneka pepohonan langka yang besar dan rindang yang merupakan hutan kota juga sebagai tempat bermukimnya 22 jenis burung liar yang senantiasa berkicau sepanjang hari menambah suasana asri di kawasan ini.
Selain itu juga telah dilakukan penataan secara terpadu dan menyeluruh pada Kawasan Gelora Bung Karno yaitu dengan dibangunnya plaza, gerbang, air mancur dan pedestrian yang tidak lain adalah untuk meningkatkan penampilan serta kenyamanan bagi masyarakat pengguna yang berkunjung di Kawasan Gelora Bung Karno.