Rabu, 7 April 2021 11:57

Saka BPI, Tangguh Bermain Tenis di Usia Lanjut

Penulis : Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin
Grup Tenis Saka BPI seusai kegiatan silaturahmi antar anggota di Komplek Leuwigajah Permai, Rabu (7/4/2021)
Grup Tenis Saka BPI seusai kegiatan silaturahmi antar anggota di Komplek Leuwigajah Permai, Rabu (7/4/2021) [limawaktu.id]

Limawaktu.id - Kondisi fisik yang tidak lagi prima biasanya sering menjadi alasan bagi golongan lanjut usia (lansia) menghindari atau mengurangi aktivitas yang menguras tenaga, salah satunya adalah berolahraga. Bagi para lansia tentu akan menjadi tantangan untuk bisa berkonsentrasi, fokus, menggerakkan badan secara refleks, dan mengerahkan kekuatan anggota badan saat berolahraga.

tenis adalah salah satu olahraga yang membutuhkan itu semua. Konsentrasi dan fokus digunakan untuk membaca gerak lawan dan memantau arah pergerakan bola, refleks tubuh untuk menghadapi bola yang datang menghampiri, dan kekuatan anggota badan penting untuk melakukan servis, smash, dan berpindah-pindah posisi di lapangan.

Tampaknya itu tidak berlaku bagi sekelompok lansia pensiunan dari berbagai instansi di Kota Cimahi. Menggabungkan diri dalam klub bernama grup tenis saka bpi, mereka masih tetap sanggup melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, grup beranggotakan sekitar 20 orang ini berlatih tenis tiga kali seminggu yaitu pada Selasa dan Kamis, berlokasi di lapangan kompleks Bukit Permata Indah (BPI) Kota Cimahi, yang menjadi asal-usul nama “Saka BPI”. Kemudian pada hari Sabtu mereka berlatih di lapangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

“Kadang-kadang juga sparing (bertanding, red) ke luar (daerah, red),” kata Hj. Imas, ketua grup tersebut saat ditemui di sela-sela kunjungan silaturahmi Saka BPI di kediaman penasehat klub, H. Ara di Komplek Leuwigajah Permai, Rabu (7/4/2021).

Fauzi, anggota klub yang turut hadir menjelaskan, di samping bermain tenis, Saka BPI juga selalu melaksanakan kegiatan silaturahmi antar anggota. Saat ini, silaturahmi dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan. “Kadang-kadang siapa yang dapat arisan, sewaktu-waktu kita main ke tempatnya,” jelasnya.

Pandemi COVID-19 yang melanda setahun terakhir membuat Saka BPI menghentikan sementara kegiatan pertandingan tenis ke luar daerah hingga saat ini. Bahkan saat masa lockdown di awal pandemi, kegiatan Saka BPI ditiadakan selama dua bulan. Sebagai pengganti pertandingan luar daerah, klub ini mengisi waktu senggang di luar latihan dengan silaturahmi antar anggota dan mengadakan acara rekreasi.  “Rencananya untuk Agustusan kita akan mengadakan olimpiade antar anggota klub ini,” kata Ani, anggota yang hadir.

Tantangan tidak hanya datang dari pandemi. Kesulitan akan sarana dan prasarana juga menjadi kendala yang dihadapi Saka BPI. “Minimal untuk net, bola, tapi kepada siapa kita ngajuin coba? Pelti (Persatuan Lawn Tenis Indonesia, red) atau ke pemerintah kota mungkin ya. Ada bansos (bantuan sosial, red) gitu loh untuk ini. Perbaikan lapangan,” lanjutnya.

Saka BPI ternyata pernah mengajukan bantuan biaya pembangunan sarana prasarana olahraga tenis di kelurahan, namun tidak mendapatkan persetujuan karena dianggap bukan untuk kepentingan umum. Keberatan warga setempat juga diduga menjadi penyebabnya. “Mungkin ke depannya kalau bisa diajukan bisa dilaksanakan lah,” pungkas Ani.

Baca Lainnya