Senin, 3 September 2018 14:25

Mahasiswanya Raih Emas Asian Games 2018, STKIP Pasundan Cimahi akan Berikan Penghargaan Besok

Penulis : Fery Bangkit 
Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan SDM STKIP Pasundan Cimahi, Khaerul Syobar.
Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan SDM STKIP Pasundan Cimahi, Khaerul Syobar. [Fery Bangkit / Limawaktu]

Limawaktu.id - Sebanyak 15 atlet Asian Games 2018 yang berasal dari STKIP Pasundan Cimahi akan mendapat sambutan dan penghargaan pada Selasa (4/9/2018).

Penyambutan dan pemberian penghargaan akan berlangsung di kampus STKIP Pasundan Cimahi, Jalan Permana. Rencananya, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi, Ketua Perhimpunan Alumni Pendidikan Pasundan (PAPP), Tubagus Hasanudin dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna.

"Selain atlet, pelatih juga akan mendapatkan penghargaan," kata Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan SDM STKIP Pasundan Cimahi, Khaerul Syobar saat dihubungi via pesan singkat, Senin (3/9/2018).

Seperti diketahui, dari 15 atlet yang mentas pada Asian Games 2018, 10 di antaranya mendapatkan medali emas, perak hingga perunggu. Ada tiga atlet yang mendapat medali emas.

Yakni Hanifan Yudani Kusumah dari cabang pencak silat, Tanzil Hadid dan Romodhon Mardiana dari cabang Dayung atau Rowing. Sementara tujuh lainnya mendapat medali perak dan perunggu.

Dikatakannya, penghargaan sejumlah atlet yang berprestasi pada ajang kejuaraan Benua Asia itu telah dirancang sebelumnya. Salah satunya adalah dengan pemberian beasiswa gratis.

"STKIP kerja sama dengan KONI Jabar untuk kepedulian terhadap atlet. Kalau ada atlet berprestasi, kita berikan beasiswa," jelasnya.

STKIP sendiri bisa di bilang merupakan salah satu penghasil atlet maupun pelatih berbagai cabang olahraga. Untuk mempertahankan raihan positif tersebut, pihaknya pun akan terus mengasah para mahasiswanya dengan berbagai kemampuan.

Seperti mewajibkan mahasiswa mengikuti Unit Kegiatan Kampus (UKM) khusus olahraga untuk peningkatan prestasi. Sebab, dalam UKM tersebut, mahasiswa tidak dibekali ilmu pendidikan olahraga, melainkan juga kepelatihan.

"Dia (mahasiswa) juga harus mengalami jadi atlet, pelatih dan menyelengarakan suatu event. Mahasiswa dibimbing dosen membina cabang olaharaga sejak dini," jelas Khaerul.

Baca Lainnya