Limawaktu.id, Bali - Sejak World Water Forum digelar pertama kali pada 1997 di Maroko. World Water Council menyatakan penyelenggaraan World Water Forum di Bali, Indonesia, merupakan penyelenggaraan terbaik dalam 30 tahun terakhir.
“Berbagai pihak termasuk World Water Council menyampaikan apresiasinya untuk forum yang dianggap berjalan dengan sangat baik. Melewati ekspektasi,” ungkap Endra S. Atmawidjaja - Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam High-Level Panel World Water Forum ke-10, belum lama ini.
Dia menyebutkan, hingga Rabu, 22 Mei 2024, berbagai panel diskusi diikuti lebih dari 50.000 orang. Jumlah negara yang terlibat sebanyak 160 negara dan yang menandatangani serta yang menyampaikan Country Statement sebanyak 133 Negara.
Jumlah total yang hadir berasal dari jurnalis, peserta, panitia, peserta pameran, delegasi, pendukung acara, dan pejabat tinggi berbagai negara.
WWF X di Bali mencatat sejarah sebagai yang forum air dunia pertama yang memuat sesi kepala negara dalam bentuk Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Meeting) yang dihadiri oleh perwakilan dari 48 negara dan organisasi internasional, termasuk di antaranya Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Deputi Perdana Menteri Malaysia Haji Fadillah Bin Haji Yusof, and Deputi Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.
Pertemuan Tingkat Tinggi pada Senin (20/5) lalu dibuka oleh Presiden Jokowi yang menyoroti pentingnya air untuk keberlanjutan ekonomi dan ekologi global, menggambarkannya sebagai “the next oil”.
“Rangkaian gelaran forum air terbesar sedunia ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan side event seperti Expo Inovasi Pengelolaan Air dari berbagai negara, seminar, diskusi panel, hingga dialog public,” jelasnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Pemerintah Indonesia dinilai sukses sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali. Presiden WWC Loïc Fauchon menyatakan World Water Forum ke-10 merupakan forum air terbaik dalam 30 tahun terakhir dan akan menjadi standar penyelenggaraan World Water Forum yang tinggi ke depan.
Selama penyelenggaraannya, WWF berhasil mengesahkan Deklarasi Menteri yang dinilai sebagai kemenangan diplomasi Indonesia karena berhasil memasukkan inisiasi Indonesia dalam deklarasi tersebut. Inisiasi tersebut yakni usulan Hari Danau Dunia, pendirian Center of Excellence untuk ketahanan air dan iklim, serta isu isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil
Indonesia juga berhasil menyusun Compendium of Concrete Deliverables terkait air yang terdiri dari 113 proyek senilai 9,4 miliar USD, antara lain proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga.
Selain itu, Indonesia akan memberikan penghargaan “Bali Youth Water Prize” yang diharapkan dapat mendorong semangat generasi muda melakukan perubahan dan aksi nyata di sektor air melalui riset inovatif.
