Rabu, 19 Juni 2019 17:37

Waspada Pembakaran Sampah dan Ilalang Saat Musim Kemarau

Penulis : Fery Bangkit 
Kebakaran di Gunung Bohong Tahun Lalu.
Kebakaran di Gunung Bohong Tahun Lalu. [limawaktu]

Limawaktu.id - Satpol PP dan Pemadam kebakaran (Damkar) Kota Cimahi mengimbau masyarakat tak sembarangan melakukan pembakaran sampah saat musim kemarau.

Sebab, dampaknya bisa fatal yakni menyebar ke pemukiman karena apinya tertiup angin kencang. Kebakaran ilalang juga berpotensi terjadi memasuki musim kemarau seperti sekarang.

Komandan Regu (Danru) Damkar pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Indrahadi, mengatakan, saat memasuki musim kemarau ini, pihaknya akan berupaya untuk antisipasi kejadian kebakaran ilalang dan pembakaran sampah dengan melakukan sosialisasi dan monitoring wilayah.

"Betul saat musim kemarau memang rawan terjadi kebakaran ilalang dan kebakaran akibat pembakaran sampah tapi kami telah melakukan antisipasi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (19/6/2019).

Berdasarkan data Damkar Kota Cimahi, tahun 2018 kasus kebakaran di Kota Cimahi mencapai 90 Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sebanyak 28 kejadian diantaranya terjadi saat musim kemarau yakni, kebakaran ilalang dan kebakaran di lahan kosong akibat pembakaran sampah tersebut.

Menurutnya, kebakaran ilalang saat musim kemarau biasanya terjadi akibat faktor cuaca panas yang menyebabkan ilalang menjadi kering, sehingga sangat mudah terbakar dan apinya cepat membesar karena tiupan angin kencang.

"Jangan sampai menyalakan api di sekitar lahan ilalang karena sekecil apapun api pasti bisa membakar ilalang yang sudah kering," imbuh Indra.

Melihat data tahun lalu, lanjutnya, kebakaran ilalang kerap terjadi di wilayah Cimahi Selatan yang memang banyak terdapat lahan ilalang dan lahan kosong yang digunakan untuk pembakaran sampah.

"Seperti di Gunung Bohong dan di daerah Brigif, sisanya terjadi di pemukiman padat penduduk," tandasnya.

Terpisah, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Bandung, Tony Agus Wijaya mengungkapkan, awal Juni ini sudah memasuki musim kemarau hingga Oktober mendatang. Puncak musim kemarau sendiri akan terjadi pada bulan Agustus mendatang yang diprediksi tidak akan turun hujan sama sekali.

"Saat ini cuaca di dominasi cerah dan masih terdapat potensi hujan ringan di sore hari. Curah hujan secara bertahap akan berkurang. Musim hujan baru akan datang akhir Oktober nanti," jelas Tony. 

Potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim kemarau ini yakni kekeringan dan kebakaran. Kebakaran bisa diperparah dengan kondisi hembusan angin yang kencang selama kemarau.

"Angin masih normal kalau untuk sekarang, tapi kecepatan mulai meningkat. Kebakaran meningkat potensinya di musim kemarau. Apalagi potensi kekeringan di puncak musim kemarau sangat tinggi," tandasnya.

Baca Lainnya