Limawaktu.id,- Warga Kabupaten Bandung mengeluhkan buruknya kondisi jalan Raya Majalaya-Cicalengka. Hal itu mengemuka saat dilakukab Dialog antara Bupati Bandung Dadang Supriatna dan warga setempat.
“Salah satu aspirasi yang disampaikan itu perihal infrastruktur Jalan, terumata Jalan Raya Majalaya-Cicalengka yang sering dikeluhkan warga yang mana merupakan status jalan Provinsi, artinya kewenangannya ada di provinsi,” terang Dadang, Sabtu (1/4/2023).
Menurutnya, bahwa Status jalan menentukan jalan itu dikelola oleh siapa, di mana status jalan terbagi menjadi 5 jenis antara lain jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
Status jalan nasional, dari segi administrasi menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang dilihat dari fungsinya sebagai jalan arteri.
“Sementara untuk status jalan provinsi adalah jalan yang memang menjadi kewenangan provinsi baik dalam hal pengawasan, pembinaan maupun pembiayan. Demikian halnya dengan jalan kabupaten/kota, merupakan kewenangan dari Pemkab/Pemkot dan Jalan Desa yang merupakan Wewenang Desa,” katanya.
Selain infrastruktur jalan, Dadang juga membahas mengenai penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta mengintruksikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk mengurus Cagar Budaya yang ada di Kecamatan Majalaya, termasuk Mesjid Besar Kecamatan Majalaya. Pemkab Bandung telah memberikan bantuan hibah sebesar 500 juta rupiah bagi Mesjid besar Majalaya yang berasal dari CSR.
Kemudian, mengenai penataan PKL akan didiskusikan dengan seluruh PKL untuk penertiban penempatannya. Sementara, terkait cagar budaya, pihaknya akan memberi arahan kepada Disbudpar untuk segera dilestarikan sehingga tidak mudah hilang.
“InsyaAllah Saya akan menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat di Kecamatan Majalaya.Selain daripada itu, stakeholder desa juga InsyaAllah akan dinaikan insentifnya, Semoga menjadi motivasi bagi mereka untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
