Limawaktu.id, Kota Bandung – Ditengah keterbatasan lahan yang ada di sejumlah perkotaan, maka kreativitas masyarakat dibutuhkan untuk menopang kebutuhan sehari-hari terutama bagi warga yang kurang beruntung.
Nah, untuk menjadikan solusi atas keterbatasan tersebut, warga KotaBandung melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan pangannya denga mengaplikasikan program Buruan Sae yang digulirkan Pemkot Bandung.
Buruan Sae adalah sebuah program urban farming terintegrasi yang di galakan oleh dinas pangan dan pertanian (DISPANGTAN) kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di kota Bandung. Melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.
Lurah Jatihandap, Heri Nermansyah mengungkapkan, Buruan Sae di wilayahnya telah beberapa kali panen.
"Sejak adanya Buruan Sea, hasilnya berdampak positif bagi masyarakat. Hasilnya bisa dinikmati, kita prioritas bagi warga kurang," bebernya.
"Ada pakcoy, cabai, cengek termasuk ternak ayam dan ikan. Tentunya kolaborasi dengan dinas terkait ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya.
"Terakhir panen cengek, ini berkaitan dengan inflasi. Alhamdulilah meskipun hasilnya tidak banyak, tapi bisa dimanfaatkan. Dengan lahan terbatas ini bisa di optimalkan dengan baik," bebernya.
Sejak digaungkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada tahun 2018, sebanyak 16 Buruan Sae telah hadir di wilayah Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati Kota Bandung.
Sebanyak 16 kelompok Buruan Sae tersebut tersebar di 15 RW. Seperti diketahui Buruan Sae adalah pertanian di kawasan pemukiman yang memanfaatkan lahan kosong di sekitar pemukiman warga.