Selasa, 17 Maret 2020 13:00

Virus Corona Tunda Penyaluran Kartu Tani KBB

Foto istimewa
Foto istimewa [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Sebanyak 20 ribu petani di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah terinput ke dalam sistem untuk mendapatkan kuota pupuk bersubsidi lewat program Kartu Tani.

Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pertanian dan Pangan KBB, Asep Sofyan mengatakan, data yang sudah diinput ke dalam sistem itu diharapkan bisa mendapatkan Kartu Tani tahun ini, yang merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) era Presiden Joko Widodo.

"Kalau yang terinput sekitar 20 ribu. Itu komulatif sejak tahun kemarin," kata Asep saat ditemui di Ngamprah, Selasa (17/3/2020).

Sebetulnya, pihaknya bersama Bank Bandiri sebagai pihak ketiga yang mencetak Kartu Tani bagi petani di KBB siap untuk mendistribusikannya secara bertahap awal tahun ini. Namun untuk mencegah paparan Coronavirus Disease (Covid-19), akhirnya distribusi Kartu Tani kepada petani harus tertunda.

"Ini sudah siap salur. Cuma sekarang lagi off dulu penyaluran. Kan sementara jangan kumpul-kumpul," beber Asep.

Sejauh ini, lanjut Asep, tercatat ada sekitar 12 ribu Kartu Tani yang sudah terdistribusikan. Namun meski sudah didistribuskan kepada petani, kartu tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh para petani.

"Sementara di KBB belum diimplementasikan, baru didistribusikan," ucapnya.

Berdasarkan data Sistem Penyuluhan Pertanian (Simultan), jumlah petani di Bandung Barat mencapai 40 ribu orang. Sementara yang sudah tergabung di sekitar 1.865 kelompk tani hanya sekitar 28 ribu lebih.

Asep menegaskan, salah satu syarat untuk mendapat Kartu Tani adalah tergabung ke dalam kelompok tani. Selan tentunya syarat administrasi lainnya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), petani penggarap dan lahannya tak melebihi 2 hektare.

"Kita utamakan yang masuk kelompok tani. Kalau yang belum artinya harus masuk kelompok tani," tandas Asep. 

 

Baca Lainnya