Jumat, 19 Januari 2024 21:49

Tepis Isu Menteri Mundur, Wapres Ajak Semua Pihak Patuhi Pakta Integritas Wujudkan Pemilu Damai

Penulis : Bubun Munawar

Limawaktu.id, Kota Malang - Isu mundurnya sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju yang disampaikan Ekonomi Senior Faisal Basri menjadi pertanyaan menarik yang disampaikan kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, saat memberikan keterangan persnya, usai peluncuran UB Halal Summit dan UB Halal Metric, di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024) sore.

Nama menteri itu disebutkan Faisal antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono jadi nama yang berpotensi untuk mundur. Selain itu ada lima orang menteri dari PDI Perjuangan, lalu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa, dan dua menteri dari PKB.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin membantah adanya isu mundurnya 15 menteri dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wapres mengatakan bahawa isu tersebut tidak benar.

Wapres mengakui bahwa dirinya sempat mendengar kabar adanya menteri yang akan mundur dari kabinet. Namun pada faktanya, tidak ada menteri yang akan mundur dari kabinet. Justru semua menteri tetap bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.

 “Yang saya tahu, tidak ada isu itu (pengunduran diri) di dalam (kabinet). Tidak ada isu pengunduran diri menteri. Memang saya baca di media sosial, tapi di dalam tidak ada apa-apa, seperti tidak ada masalah. Semua bekerja dengan baik,” kata Wapres Amin, di Kanal Youtube Wakil Presiden.

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta seluruh pihak terkait mulai dari penyelenggara, petugas keamanan, masyarakat, hingga para kontestan Pemilu untuk mematuhi pakta integritas mengenai upaya mewujudkan Pemilu damai dan riang gembira yang telah disepakati.

 “Saya harap, kita kan sudah sama-sama punya kesepakatan, pakta integritas, bahwa semua akan berjalan dengan damai, dengan riang gembira di dalam berkontestasi,” ungkap Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Brawijaya Halal Summit, Peluncuran UB Halal Center dan UB Halal Metric, di Universitas Brawijaya (UB), Jl. Veteran No. 10-11, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (19/01/2024).

Lebih lanjut, Wapres mengingatkan khususnya kepada para kontestan yang akan mengerahkan massa dalam jumlah besar dalam kampanye akbar, agar mempersiapkan penjagaan massanya secara maksimal. Hal ini untuk menghindari adanya berbagai tindakan anarkis yang dapat memicu kerusuhan.

“Karena memang ini akan mulai mengerahkan massa, saya kira memang perlu ada kesiapan masing-masing untuk menjaga massanya. Jangan sampai ada keributan, jangan sampai ada saling mengejek. Itu bisa saja kan, mereka yang sedang mengadakan [kampanye] dicegat oleh mereka [massa] lain, sehingga terjadi konflik,” paparnya.

Oleh sebab itu, Wapres kembali mengajak seluruh pihak terkait untuk terus memberikan pengertian dan mengedukasi masyarakat agar tertib saat berkampanye.

“Ini saya kira kalau semua punya komitmen untuk menjaga, insya Allah itu [konflik terbuka] tidak akan terjadi. Dari para kontestannya, dari aparat keamanannya, [dan] dari semua yang terlibat,” tutur Wapres.

“Itu yang saya harapkan. Dan pengalamannya kan kita bisa,” tambahnya menegaskan.

Selanjutnya, saat ditanya terkait Debat Kedua Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan digelar KPU pada Minggu, 21 Januari 2024 lusa, Wapres mengharapkan debat para calon penggantinya tersebut akan berlangsung lebih baik dari debat sebelumnya.

“Yang pertama sudah baik. Yang kedua saya kira harus lebih baik. Bahwa namanya debat ya debatlah. Masing-masing mengeluarkan kesaktiannya,” selorohnya.

Namun, Wapres meminta agar perdebatan atau adu argumen sekeras apapun yang terjadi harus diselesaikan di ruang debat dan tidak dibawa keluar, apalagi hingga melibatkan massa. Menurutnya hal ini berbahaya karena dapat menimbulkan konflik berkelanjutan.

“Jangan setelah debat terus berkelanjutan di luar debat. Itu yang bahaya. [Apalagi] melibatkan massa, melibatkan ini itu. Itu tidak boleh. Debat selesai saja. Kalau sudah selesai debat, sudah, wabillahi taufik walhidayah. Jangan terus dibawa [keluar], itu bisa bahaya,” pungkasnya.

Mendampingi Wapres saat memberikan keterangan pers kali ini, Wakil Gubernur Jatim Emil E. Dardak, Rektor Universitas Brawijaya Widodo, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Baca Lainnya