Senin, 5 Oktober 2020 19:23

Tenaga Kesehatan di Cimahi Akhirnya Kebobolan Covid-19, Ini Sebabnya!

Penulis : Fery Bangkit 
Puskesmas Melong Tengah
Puskesmas Melong Tengah [Foto Istimewa]

Cimahi - Setelah berbulan-bulan, akhirnya ada sejumlah tenaga kesehatan di Kota Cimahi yang tumbang akibat Covid-19 atau virus korona. Tercatat ada lima orang dari Puskesmas Melong Tengah yang positif terpapar Covid-19.

Dua tenaga kesehatan berasal dari Kota Cimahi, tiga lainnya berdomisili di luar Kota Cimahi. Satu dari lima yang terpapar virus korona harus dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala, sementara sisanya menjalani isolasi mandiri.

Akibatnya, fasilitas kesehatan yang terletak di Jalan Melong Tengah, Kelurahan Cimahi Selatan, Kota Cimahi itu harus ditutup dan tidak menerima pelayanan maksimal dua pekan.

"Iya ada 5 orang di Puskesmas Melong Tengah. Ditutup 2 minggu," terang Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna saat ditemui, Senin (5/9/2020).

Secara keseluruhan, kata Ajay, kasus penularan Covid-19 di Kota Cimahi sangat mengkhawatirkan dalam sepekan terakhir, dimana ada kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan kemarin dalam sehari tercatat ada 30 orang yang terpapar virus tersebut.

Sehingga tercatat sampai saat ini jumlah warga Kota Cimahi yang sudah terpapar positif Covid-19 mencapai 388 orang. Rinciannya, 278 orang dinyatakan sembuh, 13 orang meninggal dan 97 masih positif aktif.

"Penyebarannya cukup mengkhawatirkan. Tapi yang sembuh juga banyak," kata Ajay.

Ajay bersikikuh akan menerapkan mini lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) untuk menekan penyebaran virus tersebut. Dimana setiap wilayah khsusunya RW untuk memperketat akses masuk. Terutama warga dari luar Kota Cimahi.

"Saya mengingatkan untuk mengunci wilayah. Jangan biarkan orang luar masuk seenaknya menginap. Kita juga akan terus lakukan sosialisasi protokol kesehatan," tegasnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, khusus tenaga kesehatan medis yang positif Covid-19 kemungkinan terpapar dari luar Puskesmas. Namun untuk kepastiannya harus melalui penyelidikan epidemiologi.

"Kemungkinan bukan dari Puskesmas. Karenakan sebelumnya ada yang perjalanan dari luar, ada yang habis menikah dan ada yang menjaga putranya yang sakit," ungkapnya.

Ditegaskannya, Puskesmas Melong Tengah akan di-lockdown maksimal 14 hari. Selama dua pekan, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan, pemeriksaan seluruh pegawai dengan swab hingga melakukan kajian epidemiologi.

"Nanti hasilnya kita evaluasi. Kalau hasil swabnya clear semua (negatif) nanti akan jadi pertimbangan apakah pelayanan akan dibuka secepatnya atau tidak," pungkasnya. 

Baca Lainnya