Limawaktu.id, Keberadaan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan social di Kota Cimahi disebut-sebut masih belum ideal.
“Jika dilihat dari jumlah anggota Tagana di Cimahi memang masih jauh dari ideal,” terang Kepala Dinas Sosial Kota Cimahi Ahmad Saefuloh, usai kegiatan peningkatan kapasitas anggota Tagana Kota Cimahi di aula Kecamatan Cimahi Selatan, Selasa (30/5/2023).
Menurutnya, jumlah ideal Tagana di Kota Cimahi dibutuhkan 200 orang , hingga saat ini Kota Cimahi baru memiliki anggota Tagana 40 orang, karena Tagana ini sifatnya relawan sehingga tidak bisa diciptakan.
“Keberadaan Tagan sangat dibutuhkan dalam membantu penanggulangan bencana. Bahkan untuk urusan di rumah warga ada sarang Tawon saja Tagana turun tangan, ada rumah roboh ataupun banjir mereka ikut membantunya,” katanya.
Dia melanjutkan, ditengah keterbatasan yang ada Dinas Sosial baru bisa menyediakan tempat dan tali asih saja untuk para anggota Tagana.
“Untuk kelancaran komunikasi dan logistic yang dibutuhkan dalam penangguangan bencana kami sediakan tempat bagi mereka di Jalan Cihanjuang dekat Borma, namun untuk bantuan keuangan kami baru mampu memberi mereka Rp550 ribu sebulannya, ” lanjut dia.
Sementara, program yang dialksanakan secara berkelanjutan menjadi taruna siaga ketika ada bencana tidak ada bencana, mendapatkan penguatan karena adanya kolaborasi antara Pemda dengan TNI dalam hal ini Pusdik Bekang.
“penguatan ini lebih berkaitan dengan kemampuan teknis bagi para anggota Tagana. Bahkan Komandan Pusdik Bek Ang Kolonel Benny juga ikut mensuport,” kata Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan.
Dalam mengahdapai datangnya bencana ini semua pihak harus siaga, walaupun pihaknya berharap bencana itu tidak terjadi di Kota Cimahi.
