Limawaktu.id,- Donggala – Permasalahan pangan yang terjadi saat ini, tak lepas dari ancaman perubahan iklim yang semakin nyata dirasakan dalam beberapa waktu ini. Diperlukan upaya taktis dan rencana kerja yang detail dalam menangani kedaulatan pangan di tanah air. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mengembangkan potensi kawasan pangan, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dimana provinsi tersebut diharapkan menjadi pusat Kawasan Pangan Nasional (KPN) di masa yang akan datang.
“Sekarang ini Palu, ke sini masih sangat terbatas. Kita harus menggunakan helikopter. Saya yakin ke depan daerah ini akan berkembang jadi pusat Kawasan Pangan Nasional kita yang kita siapkan pada masa mendatang. Pemerintah mendukung upaya ini,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin usai Peresmian dan Penanaman Perdana Kawasan Pangan Nusantara di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulteng, Rabu (04/10/2023).
“Kita tahu masalah pangan ini masalah besar. Karena itu, kita tentu tidak ingin ini berdampak pada bangsa dan negara, kita ingin mengantisipasi kemungkianan itu. Dan kita menyiapkan salah satunya Kawasan Pangan Nasional yang ada di Sulawesi Tengah ini,” imbuhnya.
Menurut Wapres, Provinsi Sulteng memiliki potensi yang besar dalam pengembangan dan budidaya pangan di wilayahnya. Durian montong yang dikenal di Thailand ternyata berasal dari Sulteng.
Meskipun Wapres cukup terkejut ketika mengetahui hal ini, namun ia tetap bangga dan berharap ada pengembangan industri pangan pada jenis makanan yang lainnya.
“Sulawesi Tengah punya delapan tambang, selain nikel, ada emas. Dan Sulawesi Tengah punya potensi tanah yang cukup luas yang bisa ditanami berbagai durian. Ternyata durian montong itu dari sini asalnya dan dikembangkan di Thailand,” tuturnya.
Lebih jauh, menyongsong kepindahan pusat pemerintahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Wapres mengungkapkan, akan diperlukan suplai pangan dari wilayah strategis, salah satunya dari Provinsi Sulteng.
“Kebutuhan IKN yang diperkirakan nanti akan berkembang akan membutuhkan suplai pangan tertentu, yang paling dekat dari sini, dari Donggala ini,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres mengingatkan pentingnya sikap antisipatif dalam menghadapi krisis global dan juga kepindahan ke IKN, sehingga diperlukan persiapan yang matang dan sedini mungkin.
“Kita antisipasi kemungkinan terjadi krisis global, antisipasi perkembangan IKN. Karena itu, kita lebih awal menyiapkan,” pungkasnya.