Rabu, 15 Mei 2024 15:09

Sri Mulyani Ungkap Perekomomian Indonesia Ditengah Krisis

Penulis : Saiful Huda Ems (SHE)
Dalam acara yang diselenggarakan Fitch Ratings Indonesia, Sri Mulyani menceritakan bagaimana berbagai krisis melahirkan reformasi, dan membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia melalui berbagai tekanan.
Dalam acara yang diselenggarakan Fitch Ratings Indonesia, Sri Mulyani menceritakan bagaimana berbagai krisis melahirkan reformasi, dan membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia melalui berbagai tekanan. [Instagr@smindrawati]

Limawaktu.id, Jakarta - Mengutip semboyan RA Kartini, Tahukan engkau semboyanmku ? “Aku Mau” Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendunkung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan,”

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap kemauan Indonesia untuk terus maju membawa kita melintasi berbagai “gunung” krisis yang pernah terjadi.

Dalam acara yang diselenggarakan Fitch Ratings Indonesia pagi ini,  dia  menceritakan bagaimana berbagai krisis tersebut melahirkan reformasi, dan membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia melalui berbagai tekanan.

“Yang masih kita ingat tentu pandemic Covid-19 lalu. Saya ingat, banyak yang mempertanyakan bagaimana Indonesia yakin mampu melakukan konsolidasi fiskal hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Meski ternyata, kita tidak butuh waktu selama itu. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun, defisit fiskal Indonesia bisa kembali di bawah 3% dengan situasi tekanan pandemi yang belum sepenuhnya berakhir,” ungkap Sri Mulyani di akun instagramnya, Rabu (15/5/2024).

Dia menjelaskan, Tahun 2024 ini, ketangguhan perekonomian Indonesia tetap berlanjut dengan cukup baik, meskipun dalam situasi tekanan global luar biasa. Pertumbuhan ekonomi terjaga di sekitaran 5% karena APBN bekerja keras sebagai peredam tekanan.

Di tahun transisi pemerintahan Indonesia ini, APBN akan tetap fokus pada prioritas nasional, yaitu meningkatkan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, dan reformasi institusional. APBN juga akan tetap berperan sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, dan meneruskan perjuangan cita-cita bangsa Indonesia dengan semangat yang diajarkan pahlawan bangsa seperti Ibu Kartini.

 “Kata “Aku tidak dapat” menlenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku Mau” membuat kita mudah mendaki puncak gunung. Indonesia ingin menjadi negara berpendapatan tinggi yang sejahtera, inklusif, dan damai. Itu yang akan kita tuju,” katanya.

Baca Lainnya