Limawaktu.id, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, meski situasi dunia masih penuh guncangan, perekonomian Indonesia dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih menunjukkan kinerja positif.
Postur APBN hingga Januari 2024 adalah Pendapatan Negara Rp215,5 T (7,7% target), Belanja Negara Rp184,2T (5,5% pagu), sehingga terjadi Surplus APBN Rp31,3T (0,14% PDB)
“Tahun 2024, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia juga masih dibayangi perlemahan.IMF memproyeksikan sebesar 3,1%, sementara Bnak Dunia memprediksi hanya 2,4%,” sebutnya, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (23/2/2024).
Dia melanjutkan, Untuk Indonesia sendiri, berbagai tren positif dari tahun 2023 tetap berlanjut. Per Januari 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terjaga di 125; Mandiri Spending Index (MSI) 40,0; Indeks Penjualan Riil (IPR) 3,7% yoy; dan PMI Manufaktur Indonesia konsisten ekspansi selama 29 bulan berturut-turut.
“Meski kondisi kita relatif baik dibandingkan kelompok negara G20 maupun ASEAN, kita tetap perlu mewasadai situasi global yang masih rentan dan penuh risiko. Terutama dengan kondisi inflasi yang mulai menurun tetapi belum disertai dengan penurunan tingkat suku bunga, dan tren perlemahan tingkat permintaan global yang memengaruhi ekspor dan juga penurunan harga komoditas,” katanya.
Menurutnya, Kinerja APBN yang tetap positif akan menjadi modal baik bagi kita unutk menjalani tahun 2024. Untuk itu, APBN juga akan terus dijaga kesehatannya dan kredibilitasnya, serta dikelola dengan penuh kehati-hatian agar terus mampu melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia dari berbagai guncangan.