Senin, 5 Desember 2022 15:28

Sri Mulyani Pantau Baku Mutu Area Reklamasi Tambang Milik PT. Freeport Indonesia

Penulis : Saiful Huda Ems (SHE)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Kunjungan ke PT. Freeport Indonesia, Minggu (4/12/2022\0
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Kunjungan ke PT. Freeport Indonesia, Minggu (4/12/2022) [Istimewa]

Limawaktu.id,-Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambangi area Reklamasi dan revegetasi milik PT. Freeport Indonesia, area reklamasi ini merupakan kawasan endapan tailing--pasir sisa tambah, yaitu batuan alamiah yang halus setelah mineral berharga diambil dalam proses pengolahan tambang.

“ Pemerintah berkepentingan untuk memastikan proses reklamasi dan treatmentnya telah memenuhi standar baku mutu agar tidak mencemari lingkungan,” ungkap Sri Mulyani diunggahan akun instagramnya, Senin (5/12/2022).

Dikatakannya, di area freeport, dia melihat tailing dapat dimanfaatkan sebagai tempat revegetasi berbagai jenis tanaman, seperti kasuarina, matoa, kayu besi, hingga perkebunan seperti kopi dan kakao.

Selain itu, kata dia,  lahan bekas pengendapan tailing juga bisa digunakan untuk lahan pertania tanaman pangan, perikanan dan peternakan. Pengendapan tailing ini juga menjadi lahan baru mangrove yang merupakan tempat hidup kepiting, udang, ikan, dan sebagainya.

Menurut Tony Wenas, Presdir PTPI, tailing juga dapat didaur ulang sebagai bahan campuran beton dan ini sudah diwujudkan sejak 2007 dimana PT. Freeport  bersinergi dengan Pemda Papua memanfaatkan material tailing sebagai unsur utama pembangunan infrastruktur, seperti Jalan Trans-Nabire, kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika, dan masih banyak lagi.

“Berbagai proyek insfrastruktur ini telah memanfaatkan sebanyak 1,1 juta ton material tailing yang jumlahnya mencapai USD9,3 juta, “ sebutnya.

Di PT  Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang terbesar milik Indonesia saat ini, Sri Mulyani juga melihat tambang Grasberg—salah satu tambang emas terbesar di dunia dan merupakan aset penting bagi Indonesia.

Pada tahun 2018, Pemerintah Indonesia telah mengambil alih 51,2% kepemilikan saham dari tambang Grasberg. Tambang ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi ekspor dan penerimaan negara.

Sejak 2020, pertambangan tersebut telah 100% dilakukan di underground yang menjadikan Freeport sebagai salah satu operasi tambang underground terbesar di dunia. Mau tahu seperti apa underground tersebut? Tunggu di unggahan saya berikutnya ya.

“Saya senang sekali karena setelah proses divestasi Freeport Indonesia  telah melakukan berbagai pengembangan lanjut yang sangat signifikan, baik dari sisi pengelolaan lingkungan, pengembangan SDM, juga kontribusi social,” pungkas Sri Mulyani.

Baca Lainnya