Sabtu, 20 April 2024 17:10

Sri Mulyani Bahas Pengembangan Investasi EIB di Indonesia

Penulis : Saiful Huda Ems (SHE)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Berbincang dengan Presiden Eeuropean Investment Bank Nadia Calviño terkait dengan berbagai potensi pengembangan investasi EIB di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Berbincang dengan Presiden Eeuropean Investment Bank Nadia Calviño terkait dengan berbagai potensi pengembangan investasi EIB di Indonesia. [Instagram@smindrawati]

Limawaktu.id, Washington – Menteri Keuangan Sri Mulyani Berbincang dengan Presiden Eeuropean Investment Bank Nadia Calviño yang baru saja dilantik pada Januari lalu tentang  berbagai potensi pengembangan Investasi EIB di Indonesia.

“ Saya menyampaikan selamat atas jabatan yang kini diemban. Sebelumnya, Nadia telah berkarir cukup lama pada sejumlah posisi penting di pemerintahan negara Spanyol dan European Commission. Kami membahas berbagai potensi pengembangan investasi EIB di Indonesia,” ungkap Sri Mulyani dalam unggahannya di akun instagramnya, @smindrawati, Sabtu (20/4/2024).

Menurut dia, pertemuan hanya berlangsung   tak lebih dari 30 menit, Indonesia sebagai negara besar punya banyak potensi pertumbuhan khususnya dari kelas menengah. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta, pelabuhan, dan bandara menjadi area yang potensial untuk terus dikembangkan.

“EIB sebagai institusi keuangan Uni Eropa saat ini tertarik untuk mendalami kolaborasi dengan pemerintah Indonesia terutama terkait pembiayaan hijau dan berkelanjutan,” katanya.

Dia menjelaskan, berbagai project pipeline telah diinisasi, meliputi pembangunan transportasi umum, proyek-proyek pengembangan wilayah perkotaan, serta peningkatan fasilitas kesehatan.

Sebelumnya, juga dilakukan sejumlah pertemuan-pertemuan bilateral, seperti dengan bertemu dengan Manuela Ferro, Vice President EAP (East Asia and Pacific) dari  World Bank.

“Kami membicarakan sejumlah proyek eksisting World Bank di Indonesia – termasuk berbagai potensi pengembangan kerja sama ke depannya. Isu-isu utama seperti pembangunan infrastruktur transportasi, energi, ketahanan pangan, dan pengairan menjadi fokus pembahasan kami,” jelasnya.

Baca Lainnya