Jumat, 17 Februari 2023 21:31

Seminar Nasional Perjuangan Inggit Garnasih Dilaksanakan Tepat di Hari Kelahiran

Penulis : Iman Nurdin
Gubernur Ridwan Kamil  membuka seminar nasional perjuangan Inggit Garnasih di Savoy Homann, Jumat (17/02/2023). Seminar tersebut bertepatan dengan hari lahir Inggit Garnasih 17 Februari 1888, di Banjaran.
Gubernur Ridwan Kamil membuka seminar nasional perjuangan Inggit Garnasih di Savoy Homann, Jumat (17/02/2023). Seminar tersebut bertepatan dengan hari lahir Inggit Garnasih 17 Februari 1888, di Banjaran. [Iman Nurdin]

Bandung, Limawaktu.id, - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka seminar nasional perjuangan Inggit Garnasih, di Savoy Homann, Jumat (17/02/2023). Seminar tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Inggit Garnasih yakni 17 Februari 1888 di Banjaran, Kab. Bandung lalu.

"Alhamdulillah, kita mengusulkan di hari lahir Ibu Inggit Ganarsih untuk menjadi pahlawan nasional, " kata Ridwan Kamil.

Seminar nasional tersebut menjadi  prasyarat pencalonan pahlawan nasional.  Hadir dalam seminar tersebut narasumber Wakil Ketua DPD PDIP Jabar Abdi Yuhana, dari Kementerian Sosial Arif Nahari, Guru Besar USU Budi Agustoni dan beberapa narasumber lainnya.

Menurut Ridwan Kamil, Inggit Garnasih sangat berjasa dalam perjuangan Bung Karno. Sejak  masih di bangku kuliah hingga masa pergerakan, Inggit Garnasih menjadi pendamping setia sekaligus penyokong dalam pergerakan.

"Kita anggap sangat, sangat berjasa. Pada saat Bung Karno di penjara baik di Banceuy, maupun Sukamiskin dan Ende itu yang menemani Ibu Inggit," papar Emil, sapaan akrabnya.

Bukan hanya menemani, lanjut Emil, tetapi juga berkorban waktu dan hartanya untuk keberhasilan perjuangan Bung Karno. Dari pengorbanan itulah, dirinya bisa mengantarkan proklamator RI ini membawa ke gerbang kemerdekaan.

dilaksanakan Seminar Nasional Perjuangan Inggit Garnasih, di Savoy Homann, Bandung. Dalam seminar tersebut dibuka gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Definisinya bukan menemani, tapi berkorban harta juga. Ibu Inggit harus menjual harta, kemudian membuat usaha bikin bedak, dijual yang akhirnya membuat Bung Karno bangkit," katanya.

Emil menegaskan, dari pergumulan dan pergerakan Bung Karno, sosok Inggit Garnasih menjadi penyokongnya. "Ujungnya terjadi pergerakan, pergerakan menjadi kemerdekaan. Kita sekarang mendapat kenikmatan, menikmati kemajuan yang kita rasakan hari ini," papar Emil.

Pengajuan Inggit Garnasih menjadi pahlawan nasional sudah dilakukan sejak tahun 2008 dan tahun 2010 pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun dia kali pengajuan CPN (calon pahlawan nasional) belum membuahkan hasil.

Hingga tahun 2023 ini, penerima pahlawan nasional asal Jawa Barat sebanyak 14 orang. Sejak 2009 hingga 2022, terdapat kekosongan pengusulan CPN dari Jabar, hingga akhirnya tahun 2022 Pemerintah Pusat menetapkan Kiyai Haji Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional asal Sukabumi.

Sementara pahlawan nasional perempuan asal Jabar terakhir kali diperoleh Dewi Sartika pada 1 Desember 1966 berdasarkan SK Presiden RI No 252/1966.

"Kita doakan saja di kali ketiga lolos. Saya enggak bisa berandai-berandai, setiap momen dalam pengajuan ada dinamika sosial politiknya. Contohnya Prof Mochtar ada antrian. Ini hanya masalah yang saya tidak bisa menebak, tapi keputusan adalah diskresi dari presiden, " pungkas Emil.

Baca Lainnya