Cimahi - Sebanyak 13 guru di Kota Cimahi positif terpapar virus korona usai menjalani swab test bertahap. Jumlah tersebut diharapkan tidak bertambah mengingat tes usap terhadap tenaga pendidik masih belum rampung semua.
Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengatakan, hasil swab test terhadap guru yang sudah keluar baru sekitar 208 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 di antaranya positif terpapar virus korona. Rinciannya 10 guru SD dan 3 guru SMP.
"Senin kemarin ada program swab guru, tidak menggembirakan. Dari yang udah diswab dan hasilnya keluar, ada 13 yang terkonfirmasi positif. Mudah-mudahan enggak ada penambahan lagi," kata Ajay, Sabtu (29/8/2020).
Pihaknya belum mengetahui persis sumber penularan virus korona terhadap belasan guru itu. Petugas kesehatan terus melakukan tracing terhadap kontak erat dengan guru-guru yang sudah dinyatakan positif Covid-19 dan melakukan kajian epidemiologi.
"Yang terkonfirmasi dan dengan gejala dimasukkan RSUD Cibabat, yang tanpa gejala ke BPSDM," ujar Ajay.
Dalam kesempatan itu Ajay mengingatkan agar para guru tidak melakukan perjalanan ke luar daerah selama Work From Home (WFH) sebab aktivitas tersebut riskan membawa virus Covid-19 ke Kota Cimahi. Seperti diketahui sejak mewabahnya Covid-19 semua proses pembelajaran dilaksanakan secara online.
Apalagi, kata dia, di Kota Cimahi sudah ada beberapa kasus dimana keluarga terpapar virus korona usai melakukan perjalanan dari luar daerah.
"Kami ingatkan para guru selama WFH itu jangan jalan-jalan engga jelas, karena riskan terjadi paparan Covid," tukas Ajay.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menambahkan, saat ini petugas dari Puskesmas terus melakukan pendampingan dan penelusuran asal penularan virus korona terhadap belasan guru di Kota Cimahi.
"Kita harus melakukan penelusuran riwayat kemana aja. Nanti kita bisa simpulkan apakah dia terpapar dari bepergian, atau terpapar dari saudaranya yang positif. Ini yang harus kita dalami," bebernya.
