Sabtu, 3 April 2021 16:16

Saatnya Pemuda Membangun Cimahi Melalui Dunia Usaha

Penulis : Bubun Munawar

Limawaktu.id – Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama satu tahun terakhir menyebabkan lonjakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pengangguran di berbagai daerah, termasuk Kota Cimahi. Untuk memulihkan kembali kondisi perekonomian khususnya di Kota Cimahi, diperlukan upaya menumbuhkan ruang bagi para pengusaha muda yang memiliki jiwa kreatif dan semangat yang tangguh.

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Kota Cimahi Asep Sutiesna mengatakan, pandemi ini dapat dijadikan momentum untuk dapat berpikir secara kreatif, efektif dan inovatif dan kesempatan untuk membangkitkan usaha-usaha pemula.

“Cimahi ini unik, dengan luas hanya 40 km persegi didiami oleh 620 ribu penduduk Cimahi, dan kita hampir tidak punya sumber daya alam tapi kita hanya punya sumber daya manusia,” katanya saat diwawancarai di studio Limawaktu.id, Sabtu (3/4).

Asep menyebutkan, keunikan yang sama juga dimiliki oleh Singapura dan Jepang yang juga tidak memiliki banyak sumber daya alam namun berhasil menjadi negara yang maju. Ia berharap dengan sumber daya manusia yang berlimpah, Kota Cimahi juga bisa seperti itu. Namun untuk mewujudkannya perlu upaya sinergis antar semua instansi dan elemen masyarakat.

Asep menyebutkan, upaya menumbuhkan ruang bagi pengusaha muda dilakukan melalui Asoy Center yang sudah dicetusnya sejak masa kampanye. Program tersebut bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi-generasi muda untuk membangun Kota Cimahi melalui dunia usaha. Saat ini, Asoy Center sedang membuat koperasi yang unik, di mana warung-warung tradisional di Kota Cimahi akan dikembangkan dan dikelola secara profesional sehingga dapat tertolong dari terpaan pandemi. Menurut Asep, warung tradisional merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat.

Asep mengatakan, menurut data Disdagkoperin di Cimahi sendiri terdapat sekitar 40 ribu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk sebuah kota yang kecil, angka 40 ribu sudah merupakan jumlah yang luar biasa, hanya dampaknya belum dirasakan.

“Saya pribadi melihat banyak potensi-potensi Cimahi yang belum dimaksimalkan. Masih solo karir, belum ter-manage dengan betul, belum terkoordinasi dengan benar, nah ini kalau dikoordinasikan dengan benar, Insya Allah saya yakin Cimahi bisa maju dari dunia usaha,” katanya.

Tahun 2024, Cimahi akan mengalami modus demografi, di mana jumlah penduduk usia muda akan 35% lebih banyak daripada usia-usia di atasnya. Asep mengatakan hal ini merupakan potensi yang harus diambil oleh pemerintah. Sehubungan dengan itu, menurutnya pendidikan entrepreneur harus dimulai sejak dini. Ia juga mengatakan, pihaknya akan berencana membuat satu pelatihan pembentukan karakter pengusaha di Kota Cimahi, satu bulan setelah Lebaran.

“Mudah-mudahan ke depannya ada Perda yang bisa dipakai sebagai pijakan mendorong pelatihan tentang ke-enterpreneur-an untuk dimasukkan ke kurikulum. Berarti harus ada kerjasama juga dengan Dinas Pendidikan,” pungkas anggota Fraksi PKB itu.

Baca Lainnya