Rabu, 31 Mei 2023 8:00

Ridwan Kamil Wisuda 4.095 Petani Milenial Angkatan 2022

Penulis : Iman Nurdin
Gubernur Jawa Barat mewisuda 4.085 petani milenial angkatan 2022 di Graha Sanusi, Bandung, Selasa (30/05/2023).
Gubernur Jawa Barat mewisuda 4.085 petani milenial angkatan 2022 di Graha Sanusi, Bandung, Selasa (30/05/2023). [istimewa ]

Bandung, Limawaktu.id,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewisuda 4.095 petani milenial angkatan 2022, di Graha Sanusi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa (3/05/2023). Wisudawan petani milenial dapat membebaskan potensi krisis pangan dan sumber daya manusia di sektor pertanian di Jawa Barat.

Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, saat ini hampir di seluruh Indonesia tengah disrupsi krisis pangan dan SDM pertanian. Dirinya berharap para lulusan mampu bersaing terlebih setelah mendapat pembinaan dengan matang para pengampu dari dinas terkait.

"Hari ini kami dengan bahagia mewisuda 4.095 petani milenial yang masuk kriteria berhasil, mengikuti pendampingan secara penuh. Mendapatkan perubahan dari sisi ekonomi, dengan empat kategori pemula, lanjutan, petani madya, petani utama yang menjadi inspirator," ujar Emil usai acara bertajuk Inagurasi Petani Milenial tersebut.

Dia menambahkan, terus terjadi peningkatan minat pada program petani milenial. Hal ini menjadi bukti, bahwa program tersebut mengena bagi masyarakat dan tentunya jadi jaminan, di masa mendatang kans Jawa Barat bebas dari krisis sangat besar.

"Terjadi peningkatan minat, dari 4000an di 2021, naik 20 ribuan di 2022 dan naik di tahun ini di 30 ribuan pendaftar. Ini menandakan, petani milenial sangat diminati sebagai jawaban terhadap menjadi sumber ketahanan pangan, agar kita dijauhi dari krisis pangan. Kenaikan ini membuktikan, Insya Allah regenerasi petani akan terjaga dengan semangat program ini," ucapnya.

Ridwan Kamil menegaskan, petani milenial bukanlah program karpet merah. Dimana para peserta dijamin pasti akan sukses oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Keberhasilan para peserta tergantung dari usaha dan konsistensi pelaku. Pemdaprov Jabar hanya memberikan pelatihan dan pendampingan, supaya peserta program memiliki kesiapan untuk bersaing di pasar.

"Program ini bukan memberi honor atau menggaji peserta. Bukan program karpet merah yang dijamin sukses, karena tugas dari pemerintah ini membersamai. Keberhasilan atau tidaknya bergantung dari kerja keras, konsistensi dari peserta," jelasnya

Banyak contoh peserta dari program ini yang berhasil maupun tidak. Ia mengimbau kepada peserta yang belum berhasil untuk jangan mengeluh dan tetap berupaya bangkit, dengan menjadikan kegagalan sebagai motivasi agar lebih baik.

"Dari tiga yang kita tampilkan, terbukti sebagian mengalami kegagalan tapi tidak menyalahkan siapa-siapa karena kegagalan bagian dari proses yang harus dilalui untuk bangkit lagi dan akhirnya sukses.

Baca Lainnya