Kamis, 30 April 2020 11:30

Ribuan Kendaraan Putar Balik Sepekan PSBB di Cimahi

Foto istimewa
Foto istimewa [limawaktu]

Limawaktu.id - Volume arus lalu lintas di Kota Cimahi diklaim mengalami penurunan hingga 80 persen selama sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Cimahi sejak 22-28 April 2020, jumlah kendaraan roda dua yang melintas mencapai 101.582 kendaraan dengan rata-rata per harinya mencapai 14 sampai 20 ribu.

"Jadi ada penurunan, yang biasanya sampai 100 persen sekarang turun sampai 20 persen," terang Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Yanuar Taufik saat ditemui di Pospam Alun-alun Cimahi, Kamis (30/4/2020).

Sedangkan jumlah kendaraan roda empat mencapai 29.382 unit yang melintas, dengan rata-rata per hari mencapai 4 ribu. Jumlah tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan saat kondisi normal.

Selain itu, terang Yanuar, pihaknya juga mencatat ribuan pelanggaran selama sepekan pelaksanaan PSBB. Di antaranya jumlah pengendara yang tidak memakai masker mencapai 2.491.

"Rata-rata per hari 3 sampai 6 ratus," ucap Yanuar.

Sedangkan jumlah kendaraan yang melebihi ketentuan penumpah mencapai 3.111, dengan rata-rata per hari 120-400 pelanggaran. "Kalau yang sanksi putar balik ada 1.220 pelanggaran. Kita juga temukan 3 orang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat," ungkap Yanuar.

Dikatakan Yanuar, data tersebut diperoleh dari seluruh 13 titik check point, yang tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi, yang dijaga petugas gabungan dari unsur Pemkot Cimahi, Polri dan TNI.

Menurut Yanuar, kondisi lalu lintas selama sepekan pemberlakuan PSBB ini sudah sesuai dengan target yang dicanangkan. Bahkan menurutnya berjalan efektif jika melihat pergerakan orang dan kendaraan.

"Kalau lihat pergerakan orang saya nilai efektif karena jumlah kendaraan berkurang. Dari data yang kita peroleh dari check point ternyata pergerakan kendaraan targetnya tercapai bahkan melebihi target," beber Yanuar.

Pihaknya berharap pelaksanaan PSBB yang akan berlangsung hingga 6 Mei mendatang bisa berpengaruh terhadap pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19). 

Baca Lainnya