Senin, 22 Juli 2019 15:04

Ribuan Ikan di Saguling Mati Mendadak, Ada Apa?

Penulis : Fery Bangkit 
 Ikan yang mati mendadak itu mengambang di perairan Waduk Saguling sejak Rabu (17/7/2019).
Ikan yang mati mendadak itu mengambang di perairan Waduk Saguling sejak Rabu (17/7/2019). [ferybangkit]

Limawaktu.id - Perubahan cuaca yang terjadi saat ini menyebabkan ribuan ikan yang dibudidayakan peternak Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Saguling, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mati mendadak. 

Ribuan ikan yang mati mendadak itu mengambang di perairan Waduk Saguling sejak Rabu (17/7/2019). Hampir setiap memasuki musim kemarau, ikan keramba seperti nila, patin, mujahir, gurame dan beberapa jenis lainnya mati mendadak.

Wawan (31), salah seorang pekerja KJA di perairan Waduk Saguling menuturkan, matinya ikan-ikan itu terjadi sejak Rabu (17/7). Menurutnya penyebabnya karena angin yang terus menerus kencang dan musim kemarau yang tengah berlangsung.

"Puncaknya minggu kemarin sampai ribuan (mati) karena banyak dikolam. Disini kolamnya ratusan," ujarnya saat ditemui, Senin (22/7/2019). 

Dikatakannya, ribuan ikan yang mati mendadak itu sudah diangkat oleh para peternak. Berdasarkan yang terlihat pada Senin, hanya belasan ikan saja yang tersisa mengambang di Waduk Saguling.

"Kemarin ada yang dibagiin ke warga ikannya karena masih baru. Tapi kalau yang udah berhari-hari mah udah busuk kaya yang masih sisa itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Dedy Arief Hendriyanro mengatakan, pihaknya telah memperoleh laporan terkait kematian ikan di KJA milik warga.

"Ya, saya dapat laporan dari lapangan (ikan yang mati). Kemungkinan karena adanya perubahan cuaca yang ekstrem dan terjadi tiap tahun," jelasnya.

Menurutnya, air yang berada di Waduk Saguling pun mengalami penyurutan ditambah suhu malam hari dibawah 16 derajat celcius. Kondisi tersebut yang menyebabkan ikan-ikan mengalami kematian.

"Saran dari kami, kurangi kepadatan ikan, beri vitamin c, atur pola pemberian pakan agar tidak menjadi limbah organik," ungkapnya.

Baca Lainnya