Sabtu, 13 Maret 2021 10:20

PUS di Cimahi Mayoritas Gunakan KB Suntik

Penulis : Bubun Munawar
Warga Cimahi sedang mendapatkan pelayanan KB Gratis , belum lama ini
Warga Cimahi sedang mendapatkan pelayanan KB Gratis , belum lama ini [limawaktu.id]

Limawaktu.id,- Jumlah kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) di Kota Cimahi melebihi target sepanjang tahun 2020. Dari target 57,24 persen, kepesertaannya mencapai 79,06 persen Pasangan Usia Subur (PUS) yang mengikuti program tersebut.

 Berdasarkan data Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi, jumlah PUS yang terdata sepanjang tahun 2020 mencapai 93.963 pasangan.

 “Kalau target kita tercapai. Targetkan 57,24 realisasinya 79,06 persen,” kata Sekretaris DinsosP2KBP3A Kota Cimahi, Fitriani Manan, Sabtu  (13/3/2021).

 Dia mengatakan, kebanyakan pasangan masih menggunakan KB jangka pendek seperti suntik yang mencapai 39.188 pasangan. Disusul penggunaan IUD sebanyak 19.985 pasangan, penggunaan pil sebanyak 9.589 pasangan.

 Lalu ada juga yang menggunakan MOW sebanyak 2.804 pasangan, penggunaan kondom sebanyak 1.709 pasangan, penggunaan implant sebanyak 819 pasangan, dan MOP sebanyak 196 pasangan.

 “Iya memang kebanyakan masih pakai yang jangka pendek di kita. Tapi yang jangka Panjang juga tetap sesuai target,” ucapnya.

 Untuk pasangan baru yang belum memiliki anak, Fitriani menyarankan agar tidak menggunakan KB jangka panjang bagi yang ingin menunda memiliki momongan. Sebab akan membuat hormon kering.

 Sementara bagi pasangan yang sudah memiliki dua anak lebih, ia menyarankan untuk menggunakan KB jangka panjang. “Jangka panjang itu kan ada implant, MOP, MOW, IUD. Kalau jangka pendek ada pil, suntik, kondom,” jelasnya.

 Dia  melanjutkan, program KB sendiri merupakan bagian dari pengendalian penduduk agar tidak terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Apalagi Kota Cimahi saat ini menjadi daerah dengan kepadatan tertinggi di Indonesia.

 “Kalau jumlah penduduk semakin banyak, kan dampaknya juga pasti makin banyak. Makin padat, ke perekonomiannya juga pasti berpengaruh,” lanjutnya.

 Rencananya, pihaknya bakal menggagas Sekolah Siaga Kependudukan. Melalui program tersebut, remaja bakal diberukan edukasi seputar pernikaha, usia reproduksi hingga tentang kependudukan.

Baca Lainnya