Selasa, 2 April 2019 11:08

Puluhan Petani di KBB Harus Gigit Jari Soal Kartu Tani

Penulis : Fery Bangkit 
Sawah di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sawah di Kabupaten Bandung Barat (KBB). [ferybangkit]

Limawaktu.id - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengakui, belum seluruhnya petani di Bandung Barat mendapatkan Kartu Tani.

Koordinator Penyuluh pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB, Asep Sofyan mengungkapkan, berdasarkan data Sistem Penyuluhan Pertanian (Simultan), jumlah petani di Bandung Barat mencapai 40 ribu orang.

"Kalau kita lihat di data Simultan, udah diposisi sekitar posisi 40 ribuan lebih yang harusnya dapat (Kartu Tani) menurut kelompok tani," kata Asep saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (2/4/2019).

Kartu Tani adalah program Kementerian Pertanian (Kementan) RI, yang dirilis sejak tahun 2019. Namun hingga dua tahun berjalan, kartu itu belum menyentuh seluruh petani. Data terbaru, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB yang sudah tersalurkan dan tengah dalam proses penyaluran baru mencapai sekitar 11 ribu.

Seorang Petani Yang Mendapat Kartu Tani.

"Sekarang lagi nyalur lagi. Kalau sudah yang tersalur sampai saat ini sudah 11 ribuan," ujarnya.

Selain belum semuanya tersalurkan, petani yang sudah mendapat kartu juga harus gigit jari. Sebab, kartu itu belum bisa digunakan karena belum terisi saldo.

Dia menjelaskan, ada beberapa kendala yang di lapangan yang menyebabkan semua petani di KBB belum mendapatkan kartu pembelian pupuk bersubsidi itu. Hal yang paling krusial dalam adalah masalah pendataan dan pengiriman data.

"Sulit juga datanya dari petani. Kan kita perlu data dari kartu keluarga," ucapnya.

Ia mencontohkan, dalam memasukan data petani ke dalam sistem itu terkadang pihaknya mengalami hambatan. Mulai dari permasalahan jaringan hingga format pendaftaran ke dalam sistemnya yang berubah.

"Sekarang agak susah error (sistemnya). Sekarang mulai dimasukan lagi (datanya). Gak sekaligus ngirim, bertahap," jelasnya. 

Baca Lainnya