Kamis, 7 Mei 2020 14:52

PSBB di KBB Belum Optimal, Segini Jumlah Pelanggaran Selama 2 Pekan

 pos check point utama di Padalarang
pos check point utama di Padalarang [limawaktu.id]

Limawaktu.id - Sebanyak 34.526 jenis pelanggaran terjadi selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Data tersebut tercatat secara kumulatif sejak PSBB diterapkan pada 22 April-5 Mei 2020 di tiga pos check point utama di Padalarang, Lembang, dan Cipatat.

"Selama dua pekan PSBB diterapkan total ada 34.526 pelanggaran yang dilakukan. Yakni dari tiga jenis pelanggaran seperti tidak mengenakan sarung tangan, masker, dan penumpang," kata Kepala Dinas Perhubungan KBB, Ade Komarudin, Kamis (7/5/2020).

Jumlah total pelanggaran tersebut, rinciannya terdiri dari yang tidak mengenakan sarung tangan ada 19.418, tidak pakai masker 9.336, dan pelanggaran penumpang 5.772. Jumlah pelanggaran di pos check point Lembang paling tinggi dibandingkan dengan pos Padalarang dan Cipatat. Ini dikarenakan volume kendaraan yang melintas juga tercatat cukup tinggi.

Di wilayah Lembang kendaraan mobil yang tercatat ada 14.396, motor 28. 873. Pelanggaran yang tidak mengenakan sarung tangan ada 12.726, tidak pakai masker 4.361, dan pelanggaran penumpang 2.358. Pengguna kendaraan yang diimbau sebanyak 16.787 dan ditilang 160. Sementara pengguna kendaraan yang ditilang di check point Padalarang dan Cipatat jumlahnya hanya 87 dan 33.

"Check point di Lembang memang mencatat pelanggaran paling banyak. Bahkan di Lembang tercatat ada 91 kendaraan yang disuruh untuk putar balik," terang Ade.

Sebelumnya, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengakui, PSBB yang diberlakukan selama dua pekan di wilayahnya kurang optimal untuk menekan angka Corona Virus Disease (Covid-19).

"Selama pelaksanaan PSBB parsial dua pekan di KBB hasilnya belum maksimal, bahkan tren kasus Covid-19 terus naik. Makanya PSBB ini diperpanjang berbarengan dengan tingkat Jabar," kata Bupati Bandung Barat, Aa Umbara.

Berkaca dari hal tersebut, pihaknya ingin lebih maksimal dalam mengantisipasi di tempat tertentu yang menimbulkan kerawanan positif Covid-19. Selama perpanjangan PSBB pengawasan bakal lebih ketat termasuk untuk pemudik yang masuk ke KBB. Mudah-mudah kalau pengawasan lebih ketat bisa berhasil menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Guna memaksimalkan perawatan kepada yang positif atau PDP, Pemda KBB juga bakal mengoptimalkan ruang isolasi. Sejauh ini jika isolasi mandiri di rumah hasilnya bisa maksimal dan bisa juga tidak. Ada empat ruang isolasi terutama untuk pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala klinis, salah satunya akan ditempatkan di lantai satu Masjid Ash-Shiddiq Pemda KBB, di Cililin, Lembang, dan Cikalongwetan.

"Semoga minggu depan semuanya bisa selesai agar tren penyebaran Covid-19 selama 14 hari kedepan di wilayah KBB bisa menurun. Akhirnya PSBB berhasil dan statusnya bisa dicabut," pungkasnya.

Baca Lainnya