Senin, 3 Desember 2018 16:56

Proyek Cuma-cuma Mural Underpass Padalarang Bandung Barat

Penulis : Fery Bangkit 
Mural di tembok underpass Padalarang.
Mural di tembok underpass Padalarang. [Fery Bangkit/Limawaktu]

Limawaktu.id - Proyek pembuatan mural di sepanjang Underpass Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang digagas oleh Dinas Perumahan dan Permukiman dianggap hanya jadi program buang-buang anggaran

Pasalnya, ada beberapa program penataan kawasan yang telah digagas sebelumnya oleh dinas yang sama, seperti pembuatan vertical garden di Underpass Cimareme akhirnya berujung sia-sia dan tidak ada manfaatnya.

"Kami apresiasi penataan itu sebagai upaya mempercantik kawasan agar tidak kumuh. Tapi program itu jangan hanya seremoni dan buang-buang anggaran saja," kata Ketua Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) KBB, Holid Nurjamil, Senin (3/12/2018).

Dijelaskannya, berkaca dari program yang telah dijalankan hampir tidak ada yang bertahan. Vertical garden yang dibuat di Underpass Cimareme pada tahun 2015 dengan menghabiskan anggaran hingga Rp 130 juta kini hanya menyisakan rangkanya saja. Sementara bunga-bunga hias yang awalnya bermotifkan tulisan KBB sudah lama mati. Sama halnya dengan yang di daerah Parongpong, vertical garden yang dibuat pun semua mati tak berbekas.

Kondisi itu jelas disayangkan karena ada uang rakyat yang terbuang percuma. Kondisi itu bisa terjadi karena perencanaannya yang tidak matang dan juga perawatan yang tidak berkelanjutan. Sehingga masyarakat menilainya seperti program yang asal dijalankan dan asal selesai. Hal itu yang pada akhirnya menimbulkan kekhawatiran yang sama terhadap konsep pembuatan mural di Underpass Padalarang.

"Jangan sampai terjadi lagi. Programnya tidak berkelanjutan karena pekerjaan asal dilakukan, sehingga uang rakyat yang bersumber dari APBD jadi sia-sia," tegasnya.

Seperti diketahui kawasan sepanjang Underpass Padalarang yang menjadi pintu gerbang menuju perkantoran Pemda KBB ditata oleh Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Permukiman. Penataan itu salah satunya dengan membuat mural lukisan di dinding sepanjang lebih dari 10 meter. 

Hanya saja Kepala Bidang Pertamanan, Dinas Perumahan dan Permukiman KBB, Lia Yulia enggan menyebutkan besaran anggaran yang dihabiskan untuk membuat mural tersebut.

Hal itupun disayangkan Ketua Gerakan Masyarakat Bongkar Korupsi (Gembok) KBB, Iwan Hermawan. Ia mengaku aneh dengan pernyataan dinas yang enggan menyebutkan nominal pengerjaan mural di Underpass Padalarang. Semestinya sesuai dengan keterbukaan informasi, sebutkan saja karena nilai pekerjaan wajib diketahui oleh publik agar tidak ada penyelewengan. 

"Terbuka saja ga perlu takut selama tidak ada korupsi. Justru ketika ditutup-tutupi yang membuat orang jadi curiga, ada apa," tanyanya.

Baca Lainnya