Rabu, 5 Juli 2023 22:13

Prevalensi Stunting di Kota Cimahi Berada Pada Angka 16,4 Persen

Penulis : Bubun Munawar
Pemkot Cimahi meluncurkan Program Ranting Emas sekaligus disosialisasikan kepada seluruh Ketua RW se Kota Cimahi di Convention Hall Cimahi Technopark Rabu (05/07/2023).
Pemkot Cimahi meluncurkan Program Ranting Emas sekaligus disosialisasikan kepada seluruh Ketua RW se Kota Cimahi di Convention Hall Cimahi Technopark Rabu (05/07/2023). [Diskominfo Kota Cimahi]

Limawaktu.id,CIMAHI – Program Ranting Emas  (strategi percepatan penurunan Stunting dan edukasi masyarakat berbasis pentahelix) diharapkan dapat menjadi pemicu dan pemacu dalam percepatan penurunan stunting dengan memastikan seluruh intervensi baik spesifik maupun sensitif pada keluarga beresiko stunting.

Sebagai isu prioritas nasional pemerintah telah menetapkan target prevalensi stunting nasional sebesar 14 %. Sedangkan prevalensi stunting di Kota Cimahi saat ini berdasarkan hasil survei status gizi indonesia tahun 2022 masih berada pada angka 16, 4 %.

“Sekarang  ini yang kita dorong adalah Zero New Stunting, yakni jangan sampai ada stunting baru, untuk penanganan stunting ini ditangani oleh Dinas Kesehatan dengan memberikan vitamin dan sebagainya”  terang Pj Sekda Kota Cimahi Maria Fitriana, saat meluncurkan Ranting Emas (strategi percepatan penurunan stunting dan edukasi masyarakat berbasis pentahelix) yang sekaligus disosialisasikan kepada seluruh Ketua RW se Kota Cimahi di Convention Hall Cimahi Technopark Rabu (05/07/2023).

Dia menjelaskan, Saat ini Stunting masih menjadi persoalan besar nasional yang harus diatasi secepatnya, baik di tingkat nasional dan daerah. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama dan  terjadinya infeksi berulang, akibat pola asuh yang tidak memadai dalam 1.000 HPK.

Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan tumbuh kembang anak, baik pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan dan kemampuan produktivitas anak pada saat dewasa.

Dikatakannya, tingginya prevalensi stunting di Kota Cimahi saat ini disebabkan oleh  intervensi penanganan stunting masih  belum terpadu, Pelibatan pihak lain di luar pemerintah masih kurang,  Data keluarga beresiko stunting yang tidak real time karena verifikasi dan validasi hanya dilakukan setahun sekali,  sosialisasi dan edukasi tentang stunting belum optimal serta  belum adanya sistem informasi data stunting terpadu yang bisa dijadikan sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penanganan stunting;

Dalam rangka mengoptimalkan penanganan stunting Pemerintah Kota Cimahi melali Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindngan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi Launching Ranting Emas dilakukan oleh Pj. Sekretaris Daerah Kota Cimahi Maria Fitriana selaku wakil dari unsur Pemerintah, Dekan Fitkes Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi dari unsur akademisi, Ketua Forum Pembaharuan Kebangsaan dari unsur komunitas, Pimpinan Bank bjb dari unsur swasta dan Pimpinan TV Harmoni  dari unsur Media.

Mneurut Fitriana, Ranting emas merupakan kolaborasi pentahelix yang melibatkan pihak pemerintah, masyarakat/komunitas, akademisi, pengusaha dan media dalam percepatan penurunan stunting. Ranting emas juga didukung sistem terintegrasi data melalui sarana aplikasi percepatan penurunan stunting (sappeuting emas) dari tingkat Kelurahan sampai tingkat Kota sehingga data dapat tersaji secara riil time.

Baca Lainnya