Selasa, 15 November 2022 17:29

Porprov Jabar 2022 Banyak Langgar Aturan?

Penulis : Iman Nurdin
Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat Alfan Sulaeman menilai  pertandingan gulat dalam ajang tersebut tercoreng karena mempertandingkan atlet yang tidak resmi.
Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat Alfan Sulaeman menilai pertandingan gulat dalam ajang tersebut tercoreng karena mempertandingkan atlet yang tidak resmi. [Istimewa]

Limawaktu.id,- Pelaksanaan Porprov Jawa Barat 2022 yang tengah berlangsung dinilai banyak persoalan terutama menyangkut aturan pertandingan. Ajang olahraga tingkat provinsi ini dianggap tidak selektif sehingga banyak memasukkan atlet yang tidak seharusnya.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat Alfan Sulaeman mengeluhkan bahwa pertandingan gulat dalam ajang tersebut tercoreng karena mempertandingkan atlet yang tidak resmi. Menurutnya, terdapat tujuh atlet asal Kota Bekasi yang seharusnya tidak bisa bertanding pada Porprov Jawa Barat 2022.

Mereka, kata Alfan, merupakan atlet asal Jawa Timur yang terbukti belum lama bertanding pada Porprov Jatim. "Seharusnya enggak bisa ikut di Porprov Jabar, karena mereka bukan atlet Jawa Barat," katanya, Selasa (15/11).

Menurut Alfan, syarat bagi atlet yang membela kabupaten/kota di porprov adalah sudah tinggal di daerah tersebut minimal setahun. "Ini kan mereka dari Jawa Timur, tapi kenapa bisa langsung main di Porprov (Jabar)," ucapnya.

Selain itu, menurutnya proses mutasi pun harus diperkuat dengan adanya surat kepada PGSI selaku induk tertinggu gulat di Jawa Barat. "Tidak mutasinya juga tidak beres. Tidak ada surat," katanya.

Terlebih, lanjutnya, atlet asal Jawa Timur pun bertanding di Porprov Jawa Barat 2022 tanpa mengikuti babak kualifikasi. "Jadi bagaimana mungkin atlet yang tidak ikut babak kualifikasi, kok tiba-tiba bisa main," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengaku sudah mempersoalkan ini sejak sebelum Porprov Jawa Barat 2022 dimulai. Saat itu, pihaknya pun berkali-kali mediasi dengan KONI Jawa Barat agar hal ini tidak dilakukan.

"Tapi hasil dewan hakim, yang terdiri dari orang-orang KONI (Jawa Barat), atlet itu tetap diperbolehkan main. Lha bagaimana aturannya kalau seperti ini," ujarnya.

Dia melanjutkan, persoalan pada Porprov Jawa Barat 2022 pun banyak terjadi pada cabang olahraga lainnya. "Jadi di cabor lain juga sama. Sepatu roda, atletik, tenis meja, banyak mutasi atlet yang tidak sesuai aturan," ujarnya.

Dia pun menyayangkan amburadul pelaksanaan Porprov Jawa Barat 2022 karena di ujung masa jabatan ketua KONI Jawa Barat Achmad S. "Seharusnya di akhir masa jabatan ini lebih bagus lagi pelaksanaannya. Jangan sampai mencoreng nama Jawa Barat yang sekarang dua kali berturut-turut menjadi juara umum PON," ujarnya.

Baca Lainnya