Sabtu, 23 April 2022 21:58

Pernah Dikucilkan karena Takut Tertular, Relawan Covid-19 Dapat Hadiah Rumah

Penulis : Iman Nurdin
Dana Suwandana (35) dan Dudung Abdurahim (47), berpose setelah mendapatkan hadiah rumah dan motor di Bubos 6, Alun-alun Kuningan, Sabtu (23/04/2022)
Dana Suwandana (35) dan Dudung Abdurahim (47), berpose setelah mendapatkan hadiah rumah dan motor di Bubos 6, Alun-alun Kuningan, Sabtu (23/04/2022) [Iman Nurdin]

Kab. Kuningan (limawkatu.id), - Rasa bahagia terpancar pada Dana Suwandana(35) asal desa Sukagalih, Kec. Sumedang Selatan, Kab. Sumedang. Betapa tidak, dirinya terpilih menjadi orang yang mendapatkan hadiah rumah dalam acara Bubos 6 di Alun-alun Kab. Kuningan, Sabtu (23/04/2022). 

Dana terplih mendapatkan rumah setelah dia masuk nominasi peraih hadiah rumah setelah diajukan Jabar Bergerak. 

"Alhamdulillah tahun 2020 diajukan Jabar Bergerak, dan tahun 2021 saya dapat seleksi lagi dan alhamdulillah terpilih 2022," kata Dana. 

Bapak dua anak ini mengaku, dirinya menjadi relawan Covid-19 bertugas sebagai POS atau Pembantu Orang Sakit. Sebagai POS, Dana bertugas membantu rontgent pasien, melakukan sterilisasi APD pasien Covid-19, memasang oksigen dan lain-lainnya. 

"Selama ini saya melakukan itu sebagai relawan. Kalau sekarang saya jadi pekerja di RSUD Sumedang setelah menjadi BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah-red), " paparnya. 

Selama menjadi relawan, Dana mengaku sempat mengalami hipoxia atau kurangnya udara ke otak. Hal ini kemungkinan disebabkan penggunaan APD yang terus menerus. Sehingga dia sempat tidak sadarkan diri. 

"Saya dua kali mengalami hypoxia, sempat kepikiran ini akhir hidup saya. Tapi alhamdulillah, Allah memberi saya umur untuk bisa berbakti dan bisa berdiri di Alun-alun Kuningan ini, " kenang Dana. 

Di balik cerita duka, ada pula cerita suka yang dialaminya. "Menjadi relawan Covid-19 itu menyenangkan, bisa membantu orang sakit dan rekan-rekan relawan selalu kompak, " ujarnya. 

Dirinya mengaku sempat dikucilkan warga desa tempat dirinya tinggal. Hal ini karena warga khawatir pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan pasien Covid-19. 

"Tapi alhamdulillah, sekarang mah sudah paham dan bergaul lagi. Apalagi mendapat penghargaan dari Pak Gubernur Jabar, " selorohnya. 

Dia berharap, rumah yang akan diberikan tidak jauh dari tempat dirinya bekerja. Saat ini dia belum memiliki rumah sendiri. "Nanti rumahnya akan dikasihkan oleh tim Jabar Bergerak, Mudah-mudahan bisa dekat dengan tempat bekerja, " harapnya. 

"Alhamdulillah, saya senang sekali terima kasih pada pak Gubernur, Bu Atalia, pak Sekda. Rencananya rumah ini akan saya tinggali karena belum punya rumah, " ujar bapak 2 anak ini. 

Hadiah motor 

Sementara itu, hadiah sepeda motor pada Bubis 6 di Alun-alun Kuningan ini diberikan kepada Dudung Abdurrahman (47). Guru mengaji asal Kedawung, kab. Cirebon ini mendapatkan honorarium mengajar ngaji hanya Rp150 ribu sebulan. Hadiah sepeda motor sangat disyukurinya dan akan digunakan untuk keperluan mengajar mengaji. 

"Alhamdulillah motor ini bisa saya gunakan untuk mengajar mengaji, " kata Dudung. 

Bapak 3 anak ini, sehari-hari dia mengajar ngaji di musola milik keluarga. Selama ini pula penghasilannya dari infak santri-santri yang diajar mengaji. 

"Itu pula kalo santri-santri menbayar SPP, tapi kalau tidak ya tidak bisa memaksa, " ujarnya. 

Sejak 1996 , Dudung setiap mengajar mengaji di lingkungan sekitar dusun Kutawaringin, Desa Kedawung, Kab Cirebon. Mushola kecil itu sebagai warisan orang tuanya. 

"Alhamdulillah, saya mendapat perhatian dari pak Gubernur, semoga sepeda motor ini bermanfaat dan berkah, " harapnya. 

 

 

 

 

Baca Lainnya