Senin, 13 Mei 2024 21:33

Penambahan Infrastruktur Jalan di Ciater Menunggu Hasil Investigasi KNKT

Penulis : Iman Nurdin
Bey Machmudin menunggu hasil invetigasi dan evaluasi KNKT untuk wacana perbaikan jalan di kawasan Ciater.
Bey Machmudin menunggu hasil invetigasi dan evaluasi KNKT untuk wacana perbaikan jalan di kawasan Ciater. [Ist]

 

LIMAWAKTU.ID, KOTA BANDUNG- Pasca kecelakaan tragis yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana dari Kota Depok di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan bahwa wacana penambahan infrastruktur jalan di wilayah tersebut akan ditunda hingga hasil dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diperoleh.

"Kami masih menunggu hasil dari KNKT mengenai penambahan infrastruktur jalan di Ciater. Apakah diperlukan perombakan rambu, pelebaran jalan, atau langkah lainnya, semuanya akan bergantung pada hasil investigasi tersebut," ungkap Bey saat diwawancarai di Gedung Sate, Kota Bandung, pada hari Senin (13/5/2024)..

Insiden kecelakaan bus Trans Putera Fajar yang menelan korban jiwa dan melukai puluhan orang telah mengguncang masyarakat. Bey menekankan pentingnya keselamatan dalam kegiatan study tour dan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 64/PK.01/KESRA pada tanggal 8 Mei 2024, yang memperketat izin kegiatan study tour bagi satuan pendidikan di Jawa Barat.

Dalam SE tersebut, pihak sekolah diminta untuk mempertimbangkan dengan cermat kondisi kendaraan yang akan digunakan untuk study tour, termasuk kelayakan bus dan kesehatan pengemudi. "Kasus di Subang ini mengajarkan kepada kita pentingnya memastikan bahwa kendaraan yang digunakan dalam kegiatan study tour adalah kendaraan yang layak dan aman," tambahnya.

Bey menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Polda Jabar dan Dinas Perhubungan Jabar untuk menindak tegas bus yang tidak memenuhi standar keselamatan dan tidak memiliki izin operasi yang sah.

"Kami akan mengkoordinasikan dengan pihak terkait untuk memberlakukan sanksi kepada bus yang tidak memiliki uji KIR, pengemudi yang melanggar aturan, dan bus yang tidak memiliki SIM," jelas Bey.

Meskipun SE yang telah diterbitkan bersifat imbauan, Bey menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi dan akan mengkaji ulang surat edaran tersebut.

"Kami berharap agar kegiatan study tour lebih banyak dilakukan di dalam kota, sehingga ekonomi lokal dapat terus berkembang," tutupnya.

Dengan segala potensi yang dimiliki oleh Jawa Barat, Bey menekankan bahwa banyak hal yang dapat dieksplorasi dan dinikmati di dalam wilayah tersebut, baik dari segi pariwisata maupun industri.

Baca Lainnya