Cimahi - Renovasi Stadion Sangkuriang kembali diwacanakan tahun 2021. Jika bantuan anggaran dari Pemprov Jabar disetujui, lelang akan dimulai awal tahun dengan biaya Rp 110 miliar.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi Raharja mengatakan, berdasarkan informasi dari Pemprov Jabar, anggaran bantuan untuk merenovasi Stadion Sangkuriang sudah masuk skema APBD Pemprov Jabar.
"Kami asistensi dengan Bappeda Provinsi Jawa Barat, sudah masuk anggarannya," kata Budi saat ditemui, Senin (23/11/2020).
Dalam anggaran proposal yang sudah diusulkan, terang Budi, pihaknya mengusulkan bantuan sekitar Rp 273 miliar. Hanya saja jika disetujui bantuan anggaran untuk merenovasi stadion bersejarah itu akan dilakukan secara bertahap.
“Bantuan ini 2 tahap. Tahun 2021 Rp 110 miliar, sisanya tahun 2022. Intinya proposal usulan dipenuhi semuanya, hanya diberikan secara bertahap,” beber Budi.
Tapi, bantuan untuk rehabilitasi Stadion Sangkuriang tersebut tetap harus menunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.
“Tinggal pembahasan APBD-nya DPRD Provinsi Jawa Barat (dengan Pemprov Jabar) saya belum tau,” sebutnya.
Jika anggaran bantuan itu didapat tahun 2021, lanjut Budi, pihaknya akan melakukan lelang proyek diawal tahun. Untuk konsep masih akan menggunakan hasil kajian Detail Engineering Design (DED) yang sudah pernah dibuat.
“Sesuai DED, paling tahap pertama basement dulu. Konsepnya semacam sport center,” ucapnya.
Perbaikan Stadion Sangkuriang sendiri merupakan janji Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana. Bahkan tahun 2019 Pemkot Cimahi bakal memulai perbaikan fisiknya.
Namun kandas karena bantuannya tidak jadi cair. Permasalahan serupa tejadi tahun ini, dimana keinginan untuk mewujudkan janji itu harus kembali urung terealisasi karena permasalahan serupa, yakni anggaran.
Kondisi stadion bersejarah itupun kini semakin tidak terurus dan terbengkalai meski pengelolaan sudah diambil alih oleh Pemkot Cimahi. Sebelumnya, asset Stadion Sangkuriang dikelola Perusahaan Daerah Jati Mandiri (PDJM).
