Senin, 5 Juni 2023 12:48

Pemimpin Tidak Boleh Membeli Kecintaan Rakyat

Penulis : Wawan Gunawan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil bersama Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam sebuah acara, belum lama ini
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil bersama Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam sebuah acara, belum lama ini [instagram@airlanggahartarto_official]

Limawaktu.id,-Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil menegaskan, seorang pemimpin tidak boleh melakukan upaya-upaya untuk membeli kecintaan rakyat.

”Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera oleh niat awal yang kurang baik,” tegas Emil, sapaan akrabnya, usai Rakerna Partai Golkar, dikutip Antara,  di Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Menurutnya, menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat. Hal itu menjadi salah satu alasan untuk memutuskan bergabung dengan Partai Golkar. Dia menjadi bagian keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar apapun.

“Menurut saya, proses politik yang dimulai dengan praktik mahar politik bakal menjadi beban,” katanya.

Dikatakannya, dia dan Partai Golkar tegas menolak praktek mahar politik. Melalui pemilu serentak tahun depan, dia berharap besar akan lahir pemimpin-pemimpin yang bekerja total untuk kepentingan rakyat.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan komitmen untuk menolak praktek mahar politik’. Airlangga tegas menyatakan bahwa partai yang dia pimpin adalah partai yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja.

"Saya buktikan ini, seorang gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun bisa bergabung dengan Partai Golkar tidak pakai mahar politik,” kata Airlangga dalam sambutan pembukaan Rakernas.

Baca Lainnya