Limawaktu.id,- Rumah layak adalah kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup bermartabat. Namun, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Karenanya pemerintah mengucurkan dana lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp175,36 triliun .
“Selama kurun 2010-2022 APBN memberikan dukungan akses perumahan untuk masyarakat berpendapatan rendah, “ terang Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam akun instagramnya, Senin (15/1/2023).
Dia menyebutkan, Rp 32, 2 Triliun anggaran Kemnetrian PUPR telah membangun/memperbaiki 1,139 juta rumah, selanjutnya Rp 79,9 Triliun untuk likuiditas pembiayaan 1,169 juta rumah masyarakat berpendapatan rendah, Rp 7,8 T Penanaman Modal di PT SMF untuk pembiayaan 421.650 rumah.
“Pemerintah juga memberikan subsidi rumah dan bantuan uang muka untuk masyarakat berpendapatan rendah, “ sebutnya.
Tak hanya itu, kata Sri Mulyani, Pemerintah menambah modal BUMN Bank BTN (Rp2,48 Triliun) dan Perum Perumnas Rp 1,57 Triliun agar mampu memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat.
“Pembangunan perumahan juga memberikan dampak pengganda ekonomi luar biasa, menciptakan kesempatan kerja, dan mengangkat sektor UMKM. Pajak anda adalah alat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Rakyat yang lemah dibantu, rakyat yang kuat membantu dengan membayar pajak. Inilah Gotong Royong,” jelasnya.
