Senin, 13 Juli 2020 12:23

Pelaku Perjalanan Berisiko Tularkan Virus Korona di Cimahi

Penulis : Fery Bangkit 
Petugas Medis Saat Melakukan swab test Terhadap Seorang Warga.
Petugas Medis Saat Melakukan swab test Terhadap Seorang Warga. [Foto istimewa]

Cimahi - Kasus impor menjadi ancaman penularan virus korona atau Covid-19. Untuk itu, warga yang datang atau usai melakukan perjalanan dari luar wilayah Kota Cimahi diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mencontohkan, ada warga yang melakukan perjalanan dari luar wilayah, seperti dari Surabaya, Jawa Timur. Yang bersangkutan jelas harus menjalani isolasi sebab dikhawatirkan membawa virus korona.

"Pelaku perjalanan itu jelas harus diwaspadai. Khususnya dari zona hitam. Minimal harus diisolasi," imbuhnya saat ditemui di Pemkot Cimahi, Senin (13/7/2020).

Selain itu, Rini, sapaan Chanifah meminta pelaku perjalanan untuk menghubungi Puskesmas terdekat agar dilakukan swab test. Hal tersebut dilakukan sebagai pencegahan penularan virus korona, terutama terhadap kontak erat.

Sebab, ungkap Rini, penularan Covid-19 di Kota Cimahi sekarang ini lebih rentan terjadi terhadap kontak erat. Misalnya, dari kepala keluarga usai melakukan perjalanan dari luar wilayah kemudian tanpa disadari menularkan kepada anak dan istrinya.

"Pelaku perjalanan, kita minta hubungi Puskesmas untuk dilakukan swab. Kita fasilitasi gratis karena masuk kategori OTG,” jelas Rini.

Ia menjelaskan, pelaku perjalanan sendiri menjadi salah satu penyebab penularan virus korona di Kota Cimahi. Selain tentunya dari kluster kegiatan keagamaan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Memang masih dominan yang dari kluster GBI, tapi kasus dari pelaku perjalanan ini yang sekarang patut kita sisir. Kita minta masyarakat untuk aktif melaporkan ke Puskesmas," ujar Rini.

Secara keseluruhan, lanjut Rini, kasus Covid-19 di Kota Cimahi bisa dibilang mulai terkendali. Berdasarkan data terkini, jumlah kasus terkonfirmasi positif masih bertahan pada angka 108 orang.

Rinciannya, yang masih terkonfirmasi positif ada 26 orang, yang sudah sembuh 78 orang dan yang terkonfirmasi meninggal 4 orang. Kasus terkonfirmasi positif aktif tersebar di 8 kelurahan di Kota Cimahi.

"Kalau kita bilang relatif terkendlai kalo dari hasil sementara. Tenaga kesehatan allhamdulilah tidak ada yang positif, di pasar juga cukup bagus. Jadi cukup bagus pengendaliannya," beber Rini.

Kemudian, dari tingkat kesembuhan atau recovery rate-nya pun untuk saat ini terbilang cukup cepat. Jika awal kasus, seperti dari kluster GBI Lembang bisa memakan waktu hingga tiga bulan untuk penyembuhan, namun sekarang ini maksimal hanya dua pekan.

"Yang menarik kasus di Cimahi alhamdulillah cepat sembuh yang sekarang kasus. Sekarang 10 hari udah sembuh," pungkas Rini.

Baca Lainnya