Kamis, 17 Januari 2019 17:40

Parah! Warga Cireundeu Belum Diberitahu Cimahi Military Tourism, Padahal....... 

Penulis : Fery Bangkit 
Bus Sakoci Kota Cimahi.
Bus Sakoci Kota Cimahi. [Fery Bangkit/Limawaktu]

Limawaktu.id - Program Cimahi Military Tourism ternyata belum sepenuhnya diketahui warga Cimahi. Termasuk warga Kampung Adat Cireundeu yang notabenya merupakan salah satu destinasinya.

Padahal, wisata sudah dilaunching sejak Desember 2018. Bahkan, sudah menjadi bahan wacana sejak tahun 2016. Namun urung terealisasi dengan berbagai alasan. Di antaranya perizinan dari pihak militer. Awalnya, wisata itu mengusung tema Cimahi Heritage Tourism, namun diubah menjadi Cimahi Military Tourism.

"Belum tahu kalau nanti ada bus wisata yang kesini, bahkan ketua RW disini juga sama tidak tahu. Harusnya ada pemberitahuan dulu, minimal dikumpulkan dulu, dijelaskan konsepnya seperti apa. Masa tidak melibatkan warga," ungkap Ais Pangampih Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi, saat ditemui, Kamis (17/1/2019).

Konsep yang diusung Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi melalui wisata itu adalah tempat-tempat seperti Pusdik Armed, Penjara Militer Poncol, Makam Kerkhof, termasuk Kampung Adat Cireundeu. Para wisatawan akan diantar menggunakan bus wisata Saba Kota Cimahi (Sakoci).

Menurut Abah Widi, warga sangat mendukung Kampung Adat Cireundeu di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi dijadikan destinasi wisata baru ala Disbudparpora Kota Cimahi. Pasalnya, bisa membuat kegiatan ekonomi di wilayahnya jadi lebih bergairah.

Tapi, kata dia, seharusnya Pemkot Cimahi menyiapkan dulu infrastruktur penunjang seperti jalan, ornamen khas Cireundeu, dan konsep sambutan dari warga setempat, sehingga terlibat secara langsung. "Kalau tidak jelas konsepnya, nanti warga jadi apa disini, masa hanya menonton saja. Misalnya warga bisa jualan, mengelola penginapan, intinya harus terlibat secara langsung," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengakui, proses administrasi seperti perizinan untuk menunjang Wisata Military Tourism belum tuntas. "Sampai sekarang perizinan sebetulnya belum selesai, karena jalurnya itu mesti sampai Kodiklat TNI AD. Memang secara lisan memang sudah, jadi harus ada musyawarah lagi," ungkapnya.

Konsep yang muncul ke permukaan saat ini, kata dia, nanti bus Sakoci yang dinaiki wisatawan hanya melintas sekilas di depan destinasi tujuan, dan tidak bisa masuk melihat alutsista yang dimiliki oleh pusdik-pusdik. "Hanya melihat-lihat saja sekilas. Jadi belum sampai bisa bebas melihat koleksi senjata, paling yang jadul-jadul saja," tegasnya.

Baca Lainnya