Rabu, 17 Juni 2020 15:06

Pangdam III/Siliwangi Ungkap Progres Citarum Harum

Penulis : Fery Bangkit 
Pangdam IIISiliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Didampingi Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna Melakukan Penanaman Pohon di Taman Kehati Cimahi.
Pangdam IIISiliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Didampingi Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna Melakukan Penanaman Pohon di Taman Kehati Cimahi. [Foto istimewa]

Cimahi - Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi mengklaim  progres perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum melalui program Citarum Harum sudah berada di atas 25 persen dan akan terus ditingkatkan.

Hal tersebut disampaikannya usai meninjau penanaman pohon dan posko Satgas Citarum Harum di Taman Keanegaragaman Hayati (Kehati), Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Rabu (17/6/2020). Dikatakannya, program tersebut terus berjalan meski ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

"Berdasarkan laporan dari Satgas, progresnya sudah di atas 25 persen," ungkap Budi.

Indikator peningkatan progres dari program Citarum Harum yakni saat ini kualitas air di sungai terpanjang di Jawa Barat itu semakin membaik dengan berkurangnya kandungan limbah industri dan rumah tangga.

"Saat ini kulitas airnya sudah cukup bagus, dengan BIOS 44 atau cairan kimia yang dikembangkan di Satgas Citarum Harum. Mudah-mudahan terus meningkat kualitasnya," katanya. 

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum terdapat 77.037 hektare lahan kritis di DAS Citarum hulu. Dari luas tersebut, 61.681 hektare lahan kritis milik masyarakat.

Sementara itu Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna mengungkapkan industri di Cimahi sudah cukup disiplin dalam melakukan pengolahan dan pembuangan limbah.

"Untuk program Citarum Harum, memang di Cimahi industri cukup banyak dan sebelumnya jadi sorotan sebagai kontributor kerusakan Singai Citarum. Tapi kita terus edukasi industri biar mengelola limbah dengan lebih baik," kata Ajay.

Pihaknya terus melakukan pengawasan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cimahi. Selain itu mengajak warga sekitar mengawasi perilaku industri yang melanggar dan melaporkannya ke pihak berwenang.

"Kalau mengandalkan DLH saja tidak cukup karena tidak selalu standby, makanya mengajak masyarakat juga melakukan pengawasan. Sekaligus mengedukasi mereka biar tidak melakukan pelanggaran serupa industri," tandasnya.

Baca Lainnya