Limawaktu.id, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan berbagai upaya penghijauan di sekitar lokasi infrastruktur yang telah dibangun Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Ditjen Cipta Karya, dan Ditjen Perumahan. Berdasarkan data Sistem Informasi Tanaman Bermutu (Sitamu) selama periode April 2022-Mei 2023, realisasi penanaman pada infrastruktur PUPR mencapai 235.780 pohon yang terdiri dari 147 jenis tanaman.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur Kementerian PUPR harus selalu berlandaskan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan berbasis keanekaragaman hayati nusantara.
“penanaman pohon juga meningkatkan kualitas infrastruktur, bukan hanya sekadar sebagai objek fisik, namun bisa menjadi tempat wisata dan pusat pengembangan sosial ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Limawaktu.id, Rabu (5/7/2023).
Menurut Basuki, Kementerian PUPR sendiri setiap tahunnya telah secara aktif melakukan penghijauan dengan menanam pohon di berbagai proyek infrastruktur bidang PUPR. Progres tertinggi penanaman pohon periode April 2022-Mei 2023 berada di infrastruktur Sumber Daya Air sebanyak 168.450 pohon. Bibit tanaman yang dipilih menjadi ciri/potensi lokal di tiap daerah, seperti pete, jengkol, mangga dan durian dengan minimal tingginya 1,5-2 meter agar dapat tumbuh optimal.
Penanaman pohon ini memanfaatkan area-area sabuk hijau (greenbelt) infrastruktur Sumber Daya Air seperti bendungan, bendung, sungai, dan embung. Kegiatan ini bagian dari upaya konservasi sekaligus pengembangan potensi ekonomi lokal di sekitar infrastrutur PUPR tanpa mengganggu fungsi utama dari infrastruktur tersebut sebagai tampungan air, misalnya greenbelt Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo sebanyak 6.050 pohon.
Selanjutnya infrastruktur jalan dan jembatan tertanam sebanyak 51.050 pohon yang tersebar di jalan tol maupun jalan arteri (jalan nasional) di seluruh Indonesia. Di antaranya sebanyak 7.325 pohon di Jalan Tol Trans Jawa ruas Tol Solo-Ngawi, sebanyak 350 pohon di jalan nasional ruas Mawar-Congot Batas Provinsi Jawa Tengah-DI Yogyakarta dan akses KIT Batang sebanyak 446 pohon.
“Penanaman pohon di jalan tol maupun jalan arteri ini selain bertujuan untuk memperindah lingkungan dan lansekap kawasan, juga bertujuan untuk meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis yang bisa dinikmati oleh semua masyarakat,” jelasnya.
Untuk Ditjen Cipta Karya telah menanam 12.498 pohon yang tersebar di lokasi-lokasi infrastruktur permukiman seperti Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pembangunan bangunan kampus, pasar, sekolah-sekolah, dan lainnya. Salah satu penanaman pohon dilaksanakan di IPLT Kabupaten Bangka sebanyak 600 pohon. Kemudian juga infrastruktur perumahan seperti rumah susun, rumah khusus, dan kawasan perumahan bersubsidi sebanyak 3.782 pohon. (*)