Limawaktu.id, Jakarta – Krisis ketahanan pangan menjadi pembahasan serius dari Orgamisasi Kemasyarakat (Ormas) Kegamaan Persatuan Ummat Islam (PUI) dalam Pembukaan Muktamar ke-15 yang digelar di Gedung Smesco Jakarta, Selasa, 13 Mei 2025.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Ummat Islam (PUI) Raizal Arifin mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi bangsa ini adalah krisis ketahanan pangan . Oleh karena itu Presiden Prabowo Subianto sejak awal menyatakan jika kita sebagai bangsa harus memiliki ketahanan pangan.
“Data Global Food pada 2023 menunjukan bahwa Indonesia berada pada posisi 63 dari 113 negara. Ini menunjukan masih lemahnya sistem pangan nasional.Setiap tahun menurut data BPS dan Kementerian Pertanian, setiap tahun Indonesia kehilangan sekitar 96.500 hektar lahan pertanian akibat alih fungsi lahan,” ungkap Raizal.
Dia menjelaskan, sekitar 50 persen petani di Indonesia termasuk dalam katageori petani gurem, dengan penguasaan lahan dibawah 0,5 persen. Karenanya, PUI mengambil tanggungjawb dengan menggulirkan Gerakan Nasional Wakaf Pangan, sebagai kontribusi nyata dalam membangun ketahanan pangan.
“Dengan Muktamar PUI ke-15 ini, ini menjadi penanda bahwa sudah saatnya kita tampil ke permukaan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PUI Kota Cimahi Zaki Zimatullah menyebutkan, pihaknya mengikutsertakan 50 orang pengurus dan anggota PUI untuk menghadiri Muktamar PUI ke-15 ini . Muktamar kali ini semoga berjalan dengan sukses.
“Kami dari PUI Kota Cimahi berharap Muktamar ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat untuk umat. Muktamar merupakan pengambilan keputusan tertinggi semoga saja kebijakan-kebijakan yang dihasilkan dari Muktamar kali ini bisa bermanfaat bagi Umat,” sebut Zaki.
Muktamar Ke-15 PUI pembukaannya berlangsung di Jakarta dan kegiatan musyawarah akan dilakukan di Medan pada 14-18 Mei 2025. Dengan mengusung tema “Membangun Kemandirian, Memajukan Indonesia”, acara ini akan menjadi titik tolak kebangkitan PUI menuju abad ke-2 yang lebih gemilang.
Pembukaan Muktamar dihadiri sekitar 4.500 peserta dari berbagai tingkatan struktur PUI, lembaga pendidikan, guru, dosen, siswa, serta keluarga besar PUI dari seluruh Indonesia.
