Cimahi (limawaktu.id), - Kesan MTs selalu disandingkan dengan kekumuhan dan lokasi di gang sempit, dan pengelolaan seadanya. Ini membuat orang menitipkan anaknya ke MTs karena tidak ada lagi sekolah yang menerima.
Demikian disampaikan Kapala Seksi Pendidikan Madrasah, (Kasie Penad), Kantor Departemen Agama Kota Cimahi, H. Syarifudin, S.Ag.,M. Ag. dalam sambutannya, di wisuda angkatan I siswa siswi MTs Yanuri Annamira, Cijerah II, Cimahi, Minggu, (19/06/2022).
"Dari pada tidak sekolah, ya masukan saja ke MTs. Ini yang kita rasakan tentang MTs. Ini pula yang membuat MTs susah mendapatkan siswa baru, " katanya.
Namun, lanjut dia, sangat berbeda ketika melihat MTs Yanuri Annamira. Selain gedung sekolah yang representatif dan guru-guru berkualitas, metode pengajaran tahfidz Quran yang cukup berhasil. Ini pula sejak Februari 2022 lalu, MTs Yanuri Annamira sudah tutup pendaftaran karena telah memenuhi kuota.
"Ini pula bukti atas survey, 60 persen maju tidaknya sekolah bergantung pada kepala sekolah. Inilah yang terjadi di MTs Yanuri, " tegasnya.
Syarifudin berpesan, salah satu kekuatan untuk mengubah kesan MTs ini harus memiliki visi dan misi yang kuat dari kepala sekolah. Hal ini yang membuat sekolah menjadi maju dan mengedepankan kualitas pendidikan.
Sementara Ketua Yayasan Nurul Islam (Yanuri) Annamira, DR H. Hadianto, S.Sos., M. Ikom., wisuda siswa siswi MTs Yanuri Annamira mengatakan, wisuda kali ini menjadi momen bersejarah karena lulusan Angkatan pertama.
"Ini momen bersejarah dan tidak akan dilupakan karena ini lulusan pertama di MTs Yanuri Annamira,. Alhamdulillah, sejak Februari lalu kami sudah menutup pendaftaran karena sudah penuh," ujar Hadianto.
Dia mengatakan kehadiran MTs ini salah satu upaya kecil untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa. Dari MTs inilah, harapannya mencetak lulusan terbaik dan bertaqwa.
"Kita berharap mencetak generasi yang tidak hanya pintar keilmuannya, tetapi mencintai Allah, Rasulullah, dan Alquran," tegasnya.
